Senin, 25 Agustus 2025

VIRAL Seniman Bikin Jalanan 'Macet' di Google Maps, Pakai Puluhan Handphone

Berita viral hari ini - Seniman dari Jerman ini nekat bikin jalanan 'macet' di Google Maps. Ia melakukan hal ini di jalanan agar dianggap macet.

Editor: Tiara Shelavie
Youtube: Simon Weckert
Berita viral hari ini - Seniman dari Jerman ini nekat bikin jalanan 'macet' di Google Maps. Lakukan hal ini di jalanan agar dianggap macet. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita viral hari ini - Seniman dari Jerman ini nekat bikin jalanan 'macet' di Google Maps.  Ia melakukan hal ini di jalanan agar dianggap macet.

Seorang seniman bernama Simon Weckert membawa 99 buah ponsel dengan troli atau gerobak kecil dengan kondisi Google Maps yang aktif di setiap ponsel.

Ia berjalan mengitari jalan-jalan di Kota Berlin, Jerman.

Hal itu dilakukan Simon untuk mencari tahu bagaimana sebenarnya Google Maps bekerja mendeteksi kemacetan di jalan.

Ternyata, setelah ia berjalan kaki membawa ponsel-ponsel tersebut, benar saja kemacetan palsu berhasil ia buat dan tampil di aplikasi Google Maps.

Kemanapun ponsel-ponsel itu dibawa, Google Maps menunjukkan terjadi kemacetan dengan memunculkan garis berwarna merah yang menandakan adanya kepadatan.

Hasil dari 99 ponsel aktif yang dibawa Simon di jalanan Berlin membuat jalanan tersebut terdeteksi macet di Google Maps.
Hasil dari 99 ponsel aktif yang dibawa Simon di jalanan Berlin membuat jalanan tersebut terdeteksi macet di Google Maps. (simonweckert.com)

Tidak hanya memunculkan garis berwarna merah, Google Maps juga akan secara otomatis mencarikan rute baru yang dinilai lebih longgar untuk setiap pengendara yang akan melewati jalan yang menurut pantauannya macet.

Dikutip dari Business Insider, Weckert memang memainkan mekanisme yang selama ini digunakan Google Maps untuk memprediksi kepadatan lalu lintas.

 “Tidak ada yang namanya data netral. Data selalu dikumpulkan untuk tujuan tertentu, dengan mengombinasikan orang, teknologi, uang, perdagangan, dan pemerintah," kata Weckert.

Ia menceritakan, percobaan ini ia lakukan di musim panas kemarin, namun baru ia publikasikan hasilnya di pekan ini sebagai hadiah untuk ulang tahun Google Maps yang ke-15.

Weckert menambahkan, ia ingin menggugah orang-orang yang selama ini percaya begitu saja terhadap apa yang ditunjukkan oleh teknologi.

"Peta memiliki potensi untuk digunakan sebagai instrumen kekuatan untuk tujuan-tujuan tertentu, seperti politik atau militer.

Kita terlalu fokus pada data yang ditampilkan, hingga kita lupa bahwa data-data itu hanya merepresentasikan model yang dibuat," jelas Weckert.

Google Maps memprediksi tingkat kepadatan kendaraan di suatu area dengan cara melakukan 'ping' terhadap ponsel yang menggunakan aplikasinya yang saat itu berada di sana.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan