Minggu, 28 September 2025

Layanan SMS dan Telepon Diperkirakan Tidak Digunakan Lagi di Tahun 2022

Kabar buruk bagi anda pengguna setia SMS dan Telepon, karena dua layanan tersebut kemungkinan akan punah dua tahun lagi.

Istimewa
Ilustrasi SMS - Kabar buruk bagi anda pengguna setia SMS dan Telepon, karena dua layanan tersebut kemungkinan akan punah dua tahun lagi. 

TRIBUNNEWS.COM - Apakah kamu pengguna layanan SMS dan telepon?

Kabar buruk bagi anda, karena dua layanan tersebut kemungkinan akan punah dua tahun lagi.

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi memprediksi perusahaan telekomunikasi akan segera menghentikan SMS dan telepon pada 2022.

Menurut dia, saat ini para perusahaan telekomunikasi sedang menuju transisi karena penggunaan layanan telepon dan SMS terus berkurang.

"Secara alamiah, memang ada penurunan karena semakin sedikit orang membeli pulsa untuk telepon dan SMS," ucapnya saat ditemui di Kompas.com, di Balai Kartini, Rabu (5/2/2020).

Untuk saat ini saja, Heru mengatakan, tinggal 30 persen masyarakat Indonesia menggunakan telepon.

SMS juga kian ditinggalkan.

Baca: Jaringan 4G Telkomsel Telah Terpasang di 5 Lokasi Super Prioritas Wisata Indonesia

Kini, ucapnya, hanya sekitar 10 persen masyarakat yang masih menggunakan SMS.

Saat ini, kata Heru, bisnis voice dan SMS tidak lagi bisa diandalkan oleh operator karena sudah tergantikan oleh layanan teknologi digital baru over-the-top (OTT), misalnya WhatsApp.

Disrupsi teknologi tersebut mengubah banyak hal, mulai dari bisnis, kompetisi, adopsi dan inovasi teknologi, hingga perubahan organisasi.

“Disrupsi tidak bisa dihindari dan harus dihadapi operator telekomunikasi," ucapnya.

Supaya tetap bertahan dan bertumbuh, operator telekomunikasi perlu melakukan transformasi yang bertumpu pada tiga aspek.

Yakni merumuskan kembali visi dan kepemimpinan, inovasi dan adopsi teknologi baru, serta transformasi organisasi dan budaya digital.

Baca: Pelaku Bobol Rekening Ilham Bintang Ditangkap, Pria Berperan ke Gerai Indosat Dibayar Rp 3,5 Juta

Sementara itu, pengamat telekomunikasi Nonot Harsono mengatakan, transformasi digital bagi operator telekomunikasi lebih dari sekadar menjalankan bisnis dengan teknologi digital.

Sebab, dibutuhkan adaptasi proses, sistem, dan budaya organisasi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan