Sabtu, 16 Agustus 2025

Huawei Lampaui Samsung dalam Penjualan Smartphone Global

Huawei mengklaim bulan ketiga di tahun ini sebagai pemimpin global, meskipun tengah menghadapi sejumlah tantangan

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
(KOMPAS.com/Gito Yudha Pratomo)
Booth Huawei di MWC 2019 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

 

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Penyedia peralatan IT terbesar di dunia, Huawei, menyalip Samsung untuk pengiriman smartphone pada bulan April dan Mei 2020.

Huawei mengklaim bulan ketiga di tahun ini sebagai pemimpin global, meskipun tengah menghadapi sejumlah tantangan.

Mulai dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, pembatasan teknologi AS terhadap perusahaan itu serta tantangan lainnya.

Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (9/7/2020), raksasa teknologi asal China ini dapat melampaui pesaingnya, produsen smartphone Samsung untuk kuartal ketiga secara berturut-turut lantaran terjadinya penurunan penjualan ponsel global.

Seperti yang dilaporkan Gizmodo pada Rabu kemarin.

Menurut laporan itu, penjualan raksasa ponsel pintar asal Korea Selatan (Korsel), Samsung diperkirakan akan mengalami anjlok sebesar 30 persen.

Baca: Prancis Kurangi Peran Huawei di Pengelolaan Jaringan Seluler Super Cepat

Sementara raksasa teknologi asal China diperkirakan hanya akan melihat sedikit penurunan.

Laporan itu menambahkan bahwa Samsung hanya memiliki kurang dari satu persen pangsa pasar di China daratan, sementara Huawei menguasai lebih dari 60 persen.

Kabar ini muncul saat Huawei dan Samsung masing-masing memimpin penjualan ponsel global di posisi 19,7 persen dan 19,6 persen.

Huawei mengambil 21,4 persen dari pangsa pasar global pada bulan April, dan yang terakhir mengklaim 19,1 persen.

Produsen smartphone China ini juga dinobatkan Boston Consulting Group sebagai perusahaan ke-6 yang paling inovatif.

Posisinya naik 42 poin di atas perusahaan mana pun dalam indeks tersebut.

Baca: Penggunaan HP Meningkat, Berikut Tips Jaga Kesehatan Mata Saat Pakai Smartphone

Laporan itu muncul setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump memperpanjang larangan perdagangan dan melarang akses teknologi AS ke Huawei dan lebih dari 70 perusahaan lainnya asal China.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan