Sabtu, 6 September 2025

Indonesia Butuh Banyak SDM yang Kuasai Data Analytics untuk Dorong Daya Saing Digital Indonesia  

Daya saing digital Indonesia masih di peringkat 56 dari 63 negara berdasarkan hasil survei IMD World Digital Competitiveness Ranking 2020

Editor: Choirul Arifin
IST
Data Academy menyiapkan training, sertifikasi, standarisasi, serta mendampingi perguruan tinggi dalam menyusun kurikulum dan riset data science & AI. 

“Melalui program ini, setiap peserta dibekali ilmu, pengalaman, use case terkait big data, data preparation, data automation, analisis data, visualisasi data, data storytelling serta group project terkait data analytics sebagai sarana kolaborasi dan assignment,” Jelas Grace.

Luthfy menambahkan, masih ada kesenjangan yang lebar antara kebutuhan industri akan talenta bidang data science & AI dengan ketersedian yang disiapkan oleh dunia pendidikan.

Perguruan tinggi mempunyai tantangan guna menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri.

“Data Academy menyiapkan training, sertifikasi, standarisasi, serta mendampingi perguruan tinggi dalam menyusun kurikulum dan riset data science & AI. Sekaligus menyediakan program magang dan perekrutan. Semua itu dalam rangka mendekatkan perguruan tinggi dengan kebutuhan industri,” kata Luthfy.

Luthfy juga mengatakan, standarisasi dan sertifikasi internasional disiapkan Data Academy berupa sertifikasi dari lembaga PASAS Institute Singapore dan Data Science Council of America (DASCA). Sertifikasi DASCA digunakan oleh banyak universitas ternama di Amerika.

Dia mengatakan, Data Academy telah berkolaborasi dengan lebih dari 25 perguruan tinggi dan telah melaksanaan ribuan training dan sertifikasi baik ke para dosen maupun mahasiswa, hingga SMK.

"Perguruan tinggi dan SMK mendapat pengetahuan dan keterampilan data science dan AI berdasar kasus nyata di industri. Ini penting agar terjadi percepatan link & match,” tuturnya.

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (FST UIN) Syarief Hidayatullah, Lily Surayya Ekaputri menyatakan, saat ini pengetahuan tentang data science semakin berkembang dan diminati banyak stakeholders.

Hal ini juga telah menjadi perhatian FST UIN. Bekerja sama dengan Data Academy di tahun kedua ini, pelatihan sertifikasi internasional data science menjadi pilihan bagi mahasiswa Program Studi Teknik Informatika (TI) dan Sistem Informasi (SI).

Hal ini sangat dibutuhkan agar mereka bisa berkompetisi di era industri 4.0.

“Mengingat pentingnya data science saat ini, kami menganggap penting untuk mengikutsertakan mahasiswa non-IT background dalam pelatihan sertifikasi data science berikutnya guna memberikan kompetensi tambahan bagi semua lulusan FST UIN Syarif Hidayatullah," ungkap Lily.

Hal ini secara tidak langsung akan mengubah rekognisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang lebih dikenal dengan pengembangan ilmu-ilmu agama, namun juga menguasai teknologi digital mutakhir.

Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Ririn Ikana Desantri menyatakan, sinergi antara universitas dan industri sangat dibutuhkan agar tercipta keselarasan antara kurikulum dengan kebutuhan dunia industri.

Training center data science masih jarang ditemui terutama yang berfokus pada talent, dimana tidak hanya materi teknikal yang diberikan, namun lebih melihat pada kemampuan talent.

“Kehadiran Data Academy sangat dibutuhkan oleh universitas sebagai partner dalam pengembangan kurikulum terutama kurikulum yang berbasis data science sekaligus menjadi jembatan bagi universitas yang membutuhkan standarisasi dari industri,” ungkap Ririn.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan