Jumat, 22 Agustus 2025

‘Nyantol’ Orderan Tapi Ragu, Diver Gojek Pilih Lapor Ofik Biar Aman

“Enaknya kalau ragu begini langsung lapor ya, Lapor Ofik (Order Fiktif),” jelas dia.

Tribunnews.com/Chrysnha
Driver Gojek melintas di jalanan 

TRIBUNNEWS.COM – Kring ... kring... kring...

Bunyi handphone Denny berdering keras.

Teman-temannya yang menikmati sore kala itu kompak menoleh ke arah Denny yang tertidur sekian meter dari telepon genggamnya berada.

Seorang teman beranjak dan membangunkan Denny.

“Ada orderan pak,” katanya sembari menggerakan tangan.

Lantas Denny bangun dan  langsung meraih handphonenya untuk mengecek orderan dengan seksama.

“Nah ini nyantol,” ucapnya senang.

Baca juga: Gojek Dukung Strategi Kolaboratif Pemerintah Bangun Moda Transportasi Publik Terintegrasi

Namun selang beberapa menit raut mukanya berubah.

Ia yang diminta untuk memesan barang dari toko sekitar satu kilometer dari tempatnya berada itu tiba-tiba ragu.

Pelanggan meminta agar barang yang dipesan diantar ke lokasi yang tak dekat. Bahkan lokasi yang dituju jauh dari pemukiman.

Berkali-kali Denny mengusap handphonenya hendak mencari lokasi tujuan yang pas. Temannya pun ikut membantu.

“Ini dianter ke mana ya, kok lokasinya jauh dari pemukiman warga dan jalanan,” ucap dia.

“Mana hujan lagi,” tambah dia.

Tak ingin berpikir panjang, ia mencoba menghubungi pemesan melalui chat aplikasi Gojek.

“Selamat sore saya Denny, maaf tanya Ini tujuan alamat pas di mana ya,” tulis Denny.

Pesan Denny tak digubris. Merasa jengkel, Denny kembali menuliskan pesan. “Maaf lokasinya di mana,” tanya dia.

Hampir 10 menit lamanya tak ada balasan, lalu Denny  mencoba melaporkan situasi kepada Kantor Gojek.

“Enaknya kalau ragu begini langsung lapor ya, Lapor Ofik (Order Fiktif),” jelas dia.

Laporan Denny saatt itu juga langsung ditindak pihak Gojek.

Gojek melakuka pelacakan tentunya kembali melakukan verifikasi.

Senasib dengan Denny dengan tanpa adanya balasan, tak lama kemudian orderan dibatalkan pihak Gojek.

“Nah dengan ini kita driver aman kan ya, tidak takut penipuan dan keselamatan driver dijamin Kantor Gojek dengan Lapor Ofik tadi,” ucapnya.

Denny mengaku dengan adanya fitur tersebut juga tak lagi merugikan driver seperti dulu.

Pasalnya sebelum adanya Lapor Ofik, pembatalan orderan sepihak akan berimbas juga tentunya pada driver.

Sanksi berupa suspend  hingga pembekuan akun pun bisa diberikan.

Catatan: Nama menggunakan nama samaran

Curiga, Lapor

Fitur Gojek SHIELD
Fitur Gojek SHIELD (Tangkap Layar Webinar Gojek)

Manfaat dari Lapor Ofik tentunya sebagai bentuk layanan terhadap mitra driver.

GoPay Head of IT Governance, Risk and Compliance, Information Security Ganesha Saputra mengatakan, fitur Lapor Ofik ini ditujukan untuk para mitra apabila ada kecurigaan mendapatkan orderan fiktif.

Selain itu ia juga menambahkan, bahwa fitur ini memanfaatkan kecanggihan machine learning dan kecerdasan buatan, yang dapat secara otomatis membatalkan order yang terindikasi fiktif.

"Fitur untuk menjaga keamanan mitra dari order fiktif, merupakan inovasi terbaru dari Gojek Shield yang terus kami tingkatkan untuk kebutuhan para mitra di lapangan," ucap Ganesha dalam diskusi virtual, Jumat (16/10/2020).

Baca juga: Masih Pandemi, Gojek Lakukan Inovasi ini untuk Dukung Keamanan dan Kenyamanan Bepergian

Menurutnya, order fiktif ini sangat merugikan para mitra driver.

Hal ini dikarenakan saat driver sudah mengantarkan orderan seperti makanan, tetapi yang memesan tidak ditemukan.

"Hal ini merugikan mitra kami, karena telah membayar orderan tersebut tetapi tidak ada yang memesan atau hanya sekedar iseng saja," kata Ganesha.

Maka dari itu, lanjut Ganesha, Keberadaan fitur keamanan yang terdapat dalam Gojek Shield ini diharapkan mampu melindungi mitra dari kejahatan order fiktif.

"Terkait fitur baru ini, sebanyak 92 persen mitra Gojek merasa akun mereka lebih aman dalam menerima orderan dari para pelanggan," ujar Ganesha.

Perlindungan Berlapis Gojek

Selain Lapor Ofik, Gojek juga mempertebal keamanan sebagai platform digitak transportasi dewasa ini.

Yakni mulai dari intervensi chat, Verifikasi Muka, GeoFencing, hingga Deteksi Aplikasi dan Perangkat Terlarang.

Head of Driver Operations Trust & Safety Gojek, Kelvin Timotius mengatakan, misi Gojek adalah memberi keamanan bagi mitranya.

Sehingga, sejumlah fitur keamanan telah disiapkan untuk mencegah tindak kejahatan yang mungkin terjadi.

-Intervensi Chat

Kelvin mengatakan, pihaknya bisa mendeteksi obrolan atau chat yang mencurigakan dari fitur tersebut.

"Kalau ada chat yang mencurigakan, bisa kami deteksi dan intervensi," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (13/10/2020).

-Verifikasi Muka

Driver Gojek wajib melakukan verifikasi muka sebelum login ke aplikasi.

"Kita mau mencegah penyalahgunaan akun driver."

"Semua orang harus verifikasi muka sebelum login," kata dia.

-GeoFencing

Fitur ini bisa mendeteksi apabila ada kerumunan driver Gojek di suatu tempat.

Sehingga, penyebaran Covid-19 bisa dicegah melalui fitur GeoFencing.

"Ini langkah nyata yang kami lakukan, kami bisa mendeteksi kerumunan driver," ungkap Kelvin.

-Deteksi Aplikasi dan Perangkat Terlarang

Aplikasi ilegal yang digunakan oleh driver atau pengguna bisa diblokir melalui fitur ini.

"Aplikasi yang tidak resmi ini bisa mengganggu aktivitas driver," papar Kelvin.

Ia menambahkan, pihaknya telah melakukan survei kepuasan driver untuk setiap bulannya.

Dalam survei itu, kepuasan driver terhadap fitur keamanan selalu meningkat.

"Survei yang kami lakukan setiap bulan, 92 persen mitra driver puas dengan keamanan driver akun mereka."

"Kalau driver kami merasa aman, akhirnya customer juga merasa aman," pungkasnya.

(Tribunnews.com/ Chrysnha)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan