Selasa, 26 Agustus 2025

Pengamat: Merger Indosat dan Tri Harus Untungkan Pelanggan

Konsolidasi bisnis yang dilakukan operator seluler ini hendaknya tidak membuat bingung para pelanggan, karena merekalah yang diuntungkan.

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Choirul Arifin
IST
Ilustrasi merger Indosat dan Tri. 

2. Pelanggan mendapatkan pilihan tarif terbaik dan terjangkau, di mana muncul berbagai varian tarif misalnya untuk pebisnis, mahasiswa atau pelajar, maupaun masyarakat lepas lainnya.

Namun, untuk memberikan pilihan terbaik bagi pelanggan juga penting diperhatikan aspek kualitas layanan atau quality of services (QoS).

“Jika layanannya ditingkatkan akan menghasilkan pelanggan yang setia,” kata Kamilov.

Ia sangat yakin tidak mungkin terjadi churn oleh pelanggan jika kualitas pelayannya memuaskan. Pelanggan eksisting juga tidak perlu panik karena identitas nomornya akan berubah. Operator telah mengantisipasi dan menjaga benar hal tersebut.

Biasanya, menurut Kamilov, pemakaian aplikasi yang menggunakan nomor pelanggan tidak akan berubah.

Manfaat Bagi Industri

Dia menjelaskan, penggabungan bisnis operator seluler juga sebuah upaya untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang terjadi hari ini dan mendatang.

Dengan hadirnya teknologi 5G, merger menjadi sebuah kebutuhan karena investasi kian besar akibat nilai frekuensi makin tinggi dan ketersediannya terbatas.

Hadirnya merger bisa memaksimalkan frekuensi yang tersedia saat ini. “Idealnya cukup 3—4 operator saja yang bermain sehingga tercipta iklim kompetisi yang lebih baik,” kata dia.

Baca juga: Indosat dan Tri Indonesia Resmi Merger, Targetkan Keuntungan 300 Juta Dolar dalam 3-5 Tahun

Dia menambahkan saat ini merupakan momentum yang tepat bagi operator untuk saling konsolidasi. Terlebih payung hukumnya sudah ada lewat UU No. 11/2020 Cipta Kerja dan PP No.46 tahun 2021 terkait Postelsiar sangat mendukung kebutuhan industri telekomunikasi yang bergerak sangat cepat.

Upaya konsolidasi ikut mempercepat tugas pemerintah menyediakan jaringan di berbagai wilayah yang belum terjkoneksi. Apalagi Indosat Ooredoo dan H3I selama ini dikenal melakukan ekspansi.

“Yang saya tahu seperti Tri misalnya malah hadir di 13 kota yang pertumbuhannya bahkan melebihi operator lain,” jelasnya.

Artinya, dengan rapor pertumbuhan pemanfaatan frekuensi tersebut oleh masing-masing akan mempermudah evaluasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Dengan kata lain jika iklim yang dibentuk oleh operator yang berkonsolidasi baik dan bermanfaat bagi masyarakat, maka merger adalah pintu menjaga keberlangsungan sebuah bisnis.

Karena itu pula sesungguhnya tidak diperlukan lagi refarming. “Sebenarnya kalau dilihat, ‘refarming’ itu sudah terjadi dengan sendirinya,” kata Kamilov.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan