Layanan Streaming Film Ilegal Popcorn Time Ditutup
Aplikasi penyedia layanan streaming film gratis Popcorn Time, telah ditutup
Editor:
Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM – Aplikasi penyedia layanan streaming film gratis Popcorn Time, telah ditutup. Pihak Popcorn Time mengirimkan pengumuman penutupan aplikasi ini melalui email, Jumat (7/1/2022).
Seperti dikutip dari Engadget.Com, tidak diketahui apakah penegakan hukum yang menjadi faktor di balik keputusan mereka untuk menutup Popcorn Time saat ini.
Baca juga: Makin Mudah! Begini Cara Nikmati Film dan Serial Netflix Tanpa Koneksi Internet
Sebelumnya, Popcorn Time telah berurusan dengan hukum di masa lalu. Bahkan beberapa kali aplikasi ini sempat ditutup. Untuk versi aslinya mungkin telah ditutup, apalagi setelah pihak berwenang ikut terlibat bahkan studio Hollywood menggugat pengguna individu yang mengunduh film dan membagikan salinan film tanpa izin atau ilegal.
Popcorn time sendiri dulunya populer sebagai situs dan aplikasi yang menyediakan berbagai tontonan. Layaknya situs streaming Netflix, Popcorn Time menyediakan film dengan berbagai genre dan asal negara yang beragam. Bedanya, pada Popcorn Time konten yang tersaji kebanyakan adalah konten bajakan dan dapat dinikmati dengan gratis.
Baca juga: 5 Inspirasi Outfit Tahun Baru dari Karakter Perempuan di Film Netflix
Aplikasi streaming film ini berdiri pada 2014 dan sempat menghilang beberapa kali. Namun saat ini, diduga alasan terbesar untuk kematian situs ini adalah berkurangnya minat pada aplikasi ini.
Pada situs webnya, para pengembang memperlihatkan melalui postingan grafik pencarian Popcorn Time dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir.
Setelah diluncurkan pada tahun 2015, grafik menunjukkan penurunan tajam dalam minat pada tahun 2016. Popularitas Popcorn Time terus mengalami penurunan bahkan hampir tidak pernah naik jika dilihat berdasarkan pantauan Google Trends.
Para pengembang Popcorn Time sebelumnya sempat mengatakan mereka menolak untuk bertanggung jawab atas pembajakan, karena layanan tersebut sebenarnya tidak meng-host konten apa pun. Sebaliknya, itu mengandalkan sistem berbagi peer-to-peer dan hanya menyediakan cara bagi pengguna untuk mengakses konten yang dihosting di komputer orang lain.