Rabu, 10 September 2025

Mengenal Angklung yang Tampil di Google Doodle Hari Ini, Ini Alasan dan Asal-usulnya

Simak alasan dan asal-usul Angklung yang dirayakan menjadi tampilan Google Doodle hari ini, Rabu 16 November 2022, alat musik warisan dunia UNESCO.

google.com
Tampilan Google Doodle Angklung hari ini - Simak alasan dan asal-usul Angklung yang dirayakan menjadi tampilan Google Doodle hari ini, Rabu 16 November 2022. 

Penduduk desa kala itu percaya bahwa suara bambu dapat menarik perhatian Déwi Sri atau dewi padi dan kemakmuran.

Pada setiap tahunnya, pengrajin terbaik desa menggunakan bambu hitam khusus untuk membuat angklung.

Lalu ketika musim panen tiba, mereka mengadakan upacara dan memainkan angklung.

Harapannya agar dewa-dewi akan memberkati mereka dengan hasil panen yang subur.

Sejumlah pelajar memainkan alat musik angklung seusai Deklarasi Bandung Kota Angklung di Plaza Balai Kota Bandung.
Sejumlah pelajar memainkan alat musik angklung seusai Deklarasi Bandung Kota Angklung di Plaza Balai Kota Bandung. (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Baca juga: Angklung Digital Inovasi Perguruan Tinggi Indonesia Bakal Diperkenalkan di Austria

Apa itu Doodle?

Doodle adalah perubahan yang menyenangkan, mengejutkan, dan terkadang spontan yang dilakukan pada logo Google.

Hal itu dilakukan untuk merayakan hari libur, hari jadi, dan kehidupan seniman, perintis, serta ilmuwan terkenal.

Awal mula doodle dibuat pada tahun 1998, yang dikonsep oleh pendiri Google Larry dan Sergey bermain dengan logo perusahaan.

Mereka menempatkan gambar stik di belakang "o" ke-2 dalam kata, Google.

Hal itu dimaksudkan sebagai pesan lucu kepada pengguna Google bahwa pendirinya "keluar dari kantor."

Sementara doodle pertama dibuat relatif sederhana, ide mendekorasi logo perusahaan untuk merayakan peristiwa penting seperti lahir.

Pada tahun 2000, Larry dan Sergey meminta webmaster Dennis Hwang untuk membuat doodle untuk Hari Bastille.

Karya Dennis diterima dengan sangat baik oleh pengguna Google, sehingga ia ditunjuk sebagai kepala Doodle.

Mulai saat itu karya Dennis sering banyak muncul pada beranda Google.

Seiring waktu dengan permintaan doodle yang telah meningkat di AS dan Internasional.

Mengetahui hal itu membuat Doodle mencari seniman ilustrator berbakat untuk membuat tampilan logonya.

Bagi mereka, membuat doodle telah menjadi upaya untuk meramaikan homepage Google dan membawa senyum ke wajah pengguna Google di seluruh dunia.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan