Twitter Mulai Izinkan Iklan Ganja di Amerika Serikat
Twitter untuk pertama kalinya mengizinkan perusahaan ganja di Amerika Serikat memasang iklan di platform tersebut.
Penulis:
Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Twitter untuk pertama kalinya mengizinkan perusahaan ganja di Amerika Serikat memasang iklan di platform tersebut.
"Ini adalah keputusan besar bagi pemasar ganja legal," kata perusahaan ganja multinegara dan ganja medis Cresco Labs.
Sebelumnya, Twitter hanya mengizinkan iklan untuk produk topikal cannabidiol (CBD) yang berasal dari rami.
Baca juga: BNN: Negara-negara yang Legalkan Ganja Tingkat Kriminalnya Naik
Namun, Twitter hanya akan mengizinkan perusahaan ganja untuk beriklan selama memiliki lisensi dan hanya menargetkan pengguna di lokasi-lokasi di mana mereka mendapatkan lisensi operasi.
Selain itu, pengiklan ganja juga tidak boleh menargetkan pengguna di bawah 21 tahun dan harus mendapatkan persetujuan dari Twitter terlebih dahulu sebelum melakukan pemasaran.
Adapun sebagian besar perusahaan ganja dengan cepat menerima perubahan yang disarankan oleh Twitter.
Trulieve Cannabis Corp bahkan telah melakukan kampanye multinegara di platform tersebut pada Rabu (15/2/2023) waktu setempat.
"Perubahan ini berbicara tentang meningkatnya penerimaan ganja sebagai kategori kesehatan arus utama, dan kami berharap ini akan berfungsi sebagai katalis bagi platform media sosial lainnya untuk mengikutinya," kata Kate Lynch dari Curaleaf, perusahaan ganja terbesar yang beroperasi di Amerika Serikat.
Setelah sempat mengalami lonjakan penjualan selama pandemi, industri ganja di AS menunjukkan tanda-tanda pelambatan dalam menghadapi tantangan peraturan dan ekonomi, termasuk penurunan harga dan pasar gelap yang memburu pelanggannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.