Jumat, 3 Oktober 2025

Saingan Baru ChatGPT, Perusahaan China SenseTime Pamer Chatbot AI SenseChat

CEO SenseTime, Xu Li, mendemonstrasikan model AI besar SenseNova dan chatbot yang yang disebut SenseChat.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Qilai Shen via Bloomberg.
SenseTime yang berbasis di Shanghai, bergabung dalam perlombaan global untuk mengembangkan AI generatif sejak ChatGPT yang dikembangkan startup OpenAI meraih popularitas setelah diluncurkan pada tahun lalu. 

Namun, ada kekhawatiran mengenai apakah perusahaan-perusahaan China dapat mengamankan akses untuk mendapatkan chip dan teknologi kelas atas yang diperlukan guna mengembangkan model AI skala besar dalam jangka panjang.

SenseTime sendiri beroperasi di bawah sanksi AS yang menghambat aksesnya ke modal serta komponen penting teknologi dari Amerika.

Selain itu, pemerintahan Joe Biden pada tahun lalu memberlakukan pembatasan penjualan chip akselerator AI, komponen penting dalam pengembangan model generatif berskala besar, kepada pelanggan China.

SenseTime, yang didirikan Xu Li bersama alumnus Massachusetts Institute of Technology Tang Xiao'ou, adalah salah satu debut perusahaan yang paling ditunggu-tunggu di 2021.

Terlepas dari ketidakpastian seputar dampak dari sanksi AS, saham SenseTime melonjak sebanyak 23 perusahaan pada debutnya, membuat Tang sempat menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Perusahaan ini telah melonjak sekitar 25 persen dalam beberapa hari sejak berita mengenai acara hari ini muncul di media sosial, memicu ekspektasi di antara para investor yang terpaku pada setiap pengungkapan layanan AI. Namun, harga sahamnya masih lebih dari 10 persen di bawah harga perdananya.

Pada saat IPO, SenseTime mengklaim dalam prospektusnya sebagai perusahaan perangkat lunak AI terbesar di Asia dengan pangsa pasar mencapai 11 persen secara keseluruhan.

Teknologinya digunakan di berbagai bidang, termasuk membantu polisi China menyediakan penempatan produk dalam film, bahkan menciptakan adegan augmented reality dalam sebuah game mobile oleh Tencent Holdings Ltd.

Baca juga: Berikut Daftar Negara yang Larang ChatGPT, China Hingga Suriah

Sayangnya, pendapatan SenseTime mulai menurun tajam pada tahun lalu karena ekonomi China yang goyah.

Sekarang, investor berharap kemajuan dalam teknologi AI dapat menghidupkan kembali pertumbuhan perusahaan yang pernah menggairahkan pasar.

Ambisi AI China

China tidak merahasiakan keinginannya untuk mengembangkan teknologi AI pada saat negara ini terkunci dalam konflik dengan AS terkait teknologi dari chip hingga kendaraan listrik (EV).

Namun, masih belum jelas bagaimana pemerintah Tiongkok berniat untuk menggembleng dan mengawasi bidang yang sedang berkembang ini.

Beijing berencana untuk memperkenalkan regulasi untuk mengatur penggunaan kecerdasan buatan di berbagai industri.

Hal ini mungkin dimaksudkan untuk memastikan layanan seperti ChatGPT tunduk pada larangan keras Partai Komunis terhadap konten online yang kontroversial atau tidak diinginkan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved