Rabu, 13 Agustus 2025

Lewat Gerakan AI Merdeka, Anak Usaha Indosat Bangun Kedaulatan Teknologi RI

AI Merdeka terdiri dari sejumlah inisiatif. Misalnya, inisiatif Laskar AI yang membantu meningkatkan keterampilan talenta lokal AI di Indonesia. 

Editor: Dodi Esvandi
HANDOUT
AI MERDEKA - President Director dan CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena, dalam Indonesia Data and Economic Conference (IDE) 2025 di Jakarta, Selasa (18/2/2025). Dalam kesempatan itu ia menyampaikan komitmen Lintasarta untuk membangun kedaulatan teknologi kecerdasan buatan dengan menggelar Gerakan AI Merdeka. 

 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lintasarta, anak usaha dari Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH), menyampaikan komitmennya untuk membangun kedaulatan teknologi kecerdasan buatan dengan menggelar Gerakan AI Merdeka.

Adapun program AI Merdeka terdiri dari sejumlah inisiatif. Misalnya, inisiatif Laskar AI yang membantu meningkatkan keterampilan talenta lokal AI di Indonesia. 

Selain itu, menyelenggarakan program beasiswa untuk total 650 orang baik mahasiswa dan dosen atau peneliti.

Ada juga inisiatif Semesta AI di mana Indosat bersama Lintasarta berikhtiar mendirikan ekosistem AI di dalam negeri. 

Kemudian ada AI Use Case, sebuah program perusahaan yang membantu mengembangkan use case AI yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

“Melalui Gerakan AI Merdeka ini, kami ingin berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045,” kata President Director dan CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena, dalam Indonesia Data and Economic Conference (IDE) 2025 oleh Katadata di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Dia menambahkan, percepatan adopsi AI berpotensi pula mendorong tercapainya target pertumbuhan ekonomi 8 persen oleh pemerintah.

Baca juga: Kominfo Jalin Kerjasama Penguatan Keamanan Siber dengan Indosat Ooredoo dan Mastercard

Menurutnya, Indonesia memiliki peluang strategis untuk mampu mengembangkan AI secara mandiri. Sebab, teknologi ini mulai banyak diadopsi oleh masyarakat Indonesia.

Sebagai bukti, survei terbaru dari Katadata Insight Center menyebut 83,6 persen masyarakat mengaku tidak hanya pernah mendengar tentang AI, tetapi juga familiar dengan teknologi tersebut.

Dalam laporan bertajuk Kedaulatan AI untuk Memberdayakan Indonesia, sebanyak lebih dari 80 persen bisnis sudah mulai berinvestasi atau menggunakan AI untuk operasional mereka.

Di saat yang sama, baru 13 persen bisnis di Indonesia yang telah memanfaatkan AI secara advanced. 

Menurut laporan tersebut, secara umum tingkat adopsi AI di Indonesia masih berada di tahap awal tetapi menunjukkan perkembangan yang signifikan.

“Indonesia sudah ketinggalan revolusi industri yang pertama, kedua, dan ketiga. Sekarang kita harus bisa mengejar untuk adopsi AI, dan membangun kedaulatan AI,” kata Bayu.

Karena itu, Lintasarta, sebagai AI Factory dari Indosat Group, dalam dua tahun terakhir aktif mengembangkan inisiatif mengenai AI.

Misalnya saja, Indosat pada Agustus 2024 meresmikan pusat AI pertama di Indonesia, yakni Indosat AI Experience Center di Solo Technopark (STP). 

Baca juga: Telin dan Indosat Business Bangun Kolaborasi Strategis melalui Platform NeuTrafiX

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan