Minggu, 21 September 2025

Menkomdigi Meutya: Seluruh Pengujian Perangkat Telekomunikasi Akan Dilakukan di Dalam Negeri

Selama ini banyak perangkat telekomunikasi Indonesia harus diuji di luar negeri karena keterbatasan fasilitas domestik.

Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com
PENGUJIAN TELEKOMUNIKASI - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid. Selama ini banyak perangkat telekomunikasi Indonesia harus diuji di luar negeri karena keterbatasan fasilitas domestik. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah menargetkan agar seluruh pengujian perangkat telekomunikasi dapat dilakukan di dalam negeri paling lambat akhir tahun 2026. 

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengatakan dengan kehadiran Indonesia Digital Test House (IDTH) -- kini menjadi fasilitas pengujian terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara -- Indonesia telah memiliki kemampuan pengujian yang ilmiah, transparan, dan sesuai dengan standar internasional.

"Sesuai dengan roadmap, di akhir tahun 2026 insya Allah pengujian perangkat-perangkat telekomunikasi sebagian besar, atau hampir seluruhnya, sudah bisa dilakukan di dalam negeri," ujar Meutya dikutip Kamis (5/6/2025).

Baca juga: ASSI: Satelit Orbit Rendah Akan Mendisrupsi Bisnis Telekomunikasi Seluler dan ISP di Indonesia

Menurut Meutya, selama ini banyak perangkat telekomunikasi Indonesia harus diuji di luar negeri karena keterbatasan fasilitas domestik. Namun, diharapkan pada 2026 tidak lagi.

"Ini sejalan dengan semangat Presiden Prabowo Subianto agar kita bisa berdiri di atas kaki sendiri, termasuk di ranah digital," tegas Meutya.

Selain itu, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Meutya menekankan pentingnya menjadikan IDTH sebagai pusat keunggulan (center of excellence) dalam menghadapi tantangan teknologi masa depan.

“Setiap hasil uji harus dapat diuji ulang, dapat dipercaya, dan diakui lintas negara. IDTH tidak hanya harus relevan secara nasional, tapi juga di tingkat regional dan internasional,” kata Meutya.

IDTH sendiri telah mencatatkan pendapatan pengujian lebih dari Rp32 miliar dalam tiga tahun terakhir. Meski tergolong signifikan, angka tersebut masih jauh jika dibandingkan dengan Jerman yang menghasilkan Rp59 triliun per tahun dan Korea Selatan yang menargetkan lebih dari Rp11 triliun.

“Kalau saat ini sebagian besar perangkat masih diuji di luar negeri, maka dalam satu tahun ke depan harusnya kita sudah mampu menggeser hampir semua pengujian ke dalam negeri,” ujarnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan