Melihat Robot-Robot Medis di Indonesia, Bisa Temani Saat Kesepian
Robot medis dari Jepang hadir di Indonesia. Temani lansia saat kesepian & bantu pemulihan stroke di Heisei Rehabilitation Clinic Jakarta.
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM - Dunia medis Indonesia kini menyambut era baru dengan kehadiran robot-robot canggih dari Jepang.
Tak hanya menjadi alat bantu pemulihan pasien, teknologi ini juga mampu hadir secara emosional menemani para lansia di saat kesepian, mengingatkan minum obat, hingga membantu aktivitas harian.
Jepang, yang telah lama dikenal sebagai pelopor teknologi robotika, telah mengembangkan berbagai jenis robot untuk sektor kesehatan. Hal ini didorong oleh kebutuhan merawat populasi lansia yang terus meningkat di negeri tersebut.
Mulai dari robot perawat lansia AIREC, robot rehabilitasi, hingga robot pendamping dan diagnostik, seluruhnya dirancang untuk mendukung kualitas hidup pasien secara menyeluruh.
Salah satu inovasi yang mencuri perhatian adalah Robot Perawat Lansia AIREC, sebuah humanoid seberat 150 kilogram yang dikembangkan oleh Universitas Waseda.
Robot ini memiliki kemampuan membalikkan tubuh pasien, mengganti popok, hingga memindahkan pasien dengan lembut untuk menjaga kenyamanan mereka.
AIREC hadir sebagai solusi atas krisis kekurangan tenaga perawat yang diperkirakan mencapai 370.000 orang pada tahun 2025.
Sementara itu, robot rehabilitasi memiliki fungsi khusus untuk membantu pasien melatih kembali kemampuan motorik yang terganggu, seperti mengayunkan lengan atau melangkahkan kaki.
Teknologi ini disesuaikan dengan kebutuhan individu, memungkinkan rehabilitasi yang lebih personal dan efisien.
Menariknya, robot-robot ini tidak hanya bekerja secara mekanis. Beberapa di antaranya juga dirancang untuk memberikan dukungan emosional, dengan fitur-fitur seperti:
Percakapan ringan atau interaksi bermakna untuk mengisi waktu
Memutar musik atau hiburan sesuai suasana hati
Pendampingan saat terapi dan rutinitas harian
Respons empatik dan penguatan positif agar pengguna merasa dihargai
Bahkan, beberapa robot dibuat menyerupai manusia lengkap dengan ekspresi wajah, suara ramah, dan gerakan lembut untuk menciptakan kedekatan emosional.
Di Jepang, teknologi seperti ini sudah digunakan di rumah sakit, panti jompo, bahkan dalam perawatan di rumah.
Kini, robot rehabilitasi dari Jepang resmi hadir di Indonesia melalui Heisei Rehabilitation Clinic, sebuah fasilitas medis yang baru saja diresmikan di Ciputra World 1, Jakarta.
“Di Jepang, kami telah melihat sendiri bagaimana robotik mempercepat pemulihan dan mengembalikan kepercayaan diri pasien. Kami ingin membawa manfaat yang sama ke Indonesia,”ujar dr. Yuki Sakagami, Wakil CEO Heisei Medical Welfare Group pada Selasa (5/8/2025)
Teknologi ini dianggap sebagai langkah besar dalam layanan medis nasional. Selain efektif secara fungsional, robot rehabilitasi juga disesuaikan dengan tingkat keparahan gangguan motorik pasien.
Pelaksanaannya melibatkan tenaga medis Indonesia yang telah mendapat pelatihan di Jepang, serta instruktur asal Jepang yang hadir secara langsung untuk mendampingi proses terapi.
“Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui standar rehabilitasi yang tinggi, dan menjembatani pertukaran ilmu serta hubungan baik antara Jepang dan Indonesia,” kata dr. Yuki Sakagami
Robot-robot tersebut menjadi bagian dari layanan Heisei Medical Welfare Group, salah satu penyedia layanan kesehatan dan kesejahteraan terbesar di Jepang.
Klinik ini telah mulai beroperasi sejak 9 Juli 2025 dan diresmikan secara resmi pada Sabtu (2/8). Layanan yang ditawarkan meliputi rehabilitasi rawat jalan dan kunjungan rumah (home visit) dengan pendekatan personal.
“Kami menjadi simbol harapan baru bahwa pemulihan setelah stroke atau cedera bukanlah akhir, melainkan awal dari kehidupan yang lebih berkualitas,” kata dr. Yuki Sakagami
Heisei Group, yang telah membangun lebih dari 100 fasilitas medis di Jepang selama 40 tahun terakhir, menjadikan Jakarta sebagai lokasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) 100 persen pertamanya di luar negeri yang berfokus pada layanan rehabilitasi.
“Bukan hanya pasien yang kami perhatikan. Kami juga ingin memberikan tempat berkarya yang layak bagi tenaga medis Indonesia yang telah kami latih di Jepang. Klinik ini menjadi simbol kerja sama bilateral yang nyata, bukan hanya diplomasi lisan,” ujar dr. Yuki Sakagami
Selain memperkuat layanan medis, kehadiran klinik ini juga berfungsi sebagai jembatan budaya dan pengetahuan antara Indonesia dan Jepang. Di sinilah para alumni pelatihan medis di Jepang dapat mengaplikasikan ilmunya di tanah air, menciptakan ekosistem rehabilitasi yang lebih unggul dan berstandar global.
“Ini bukan hanya tentang pengobatan. Ini tentang membangun masa depan rehabilitasi yang lebih baik di Indonesia,” tambah dr. Yuki Sakagami
Sumber: Warta Kota
13 Negara yang Memiliki Makanan Paling Sehat di Dunia, Adakah Indonesia? |
![]() |
---|
Ubud, Bali: Pesona Alam Indonesia yang Keindahannya Diakui Dunia |
![]() |
---|
Live Score Hasil Thailand vs Timnas Indonesia Piala AFF Wanita 2025, Ujian Perdana Garuda Pertiwi |
![]() |
---|
Sosok Mayjen TNI Kosasih, Jabat Pangdam Siliwangi: Eks Sekre-Mil Prabowo hingga Petinggi Kopassus |
![]() |
---|
Pendaftaran Bina Talenta Indonesia 2025 Resmi Dibuka, Murid dan Guru Berprestasi Bisa Segera Daftar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.