Agrowisata di Pegunungan Berastagi, Sumut, yang Dingin Alami, Pas Buat Bulan Madu Pengantin Baru

Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM, TANAH KARO - Agro wisata (wisata kawasan penghasil sayuran dan buah-buahan) di kawasan Berastagi, Sumatera Utara, dikenal sebagai daerah dengan iklim yang sejuk dengan udara khas hembusan udara pegunungan.

Kawasan tersebut memang berada di kaki Gunung Sibayak. Udaranya yang dingin alami, pas buat liburan para pengantin baru untuk berbulan madu.

Kalau ingin berwisata ke tempat yang dingin dan belum terlalu terjamah polusi serta padatnya penduduk, inilah tempatnya.

Penduduk di kawasan tersebut tidak terlalu padat, karena daerah tersebut masih melestarikan kawasan hutan, kebun, dan sawah. Hingga rumah-rumah masih jarang-jarang.

Berastagi adalah sebuah kecamatan di Tanah Karo, terkenal dengan hasil bumi, seperti sayur dan buah.

Kawasan agrowisata Berastagi di kaki Gunung Sibayak, Sumatera Utara (Tribun Medan/ Silfa Humairah)

Ada kebun jeruk, stroberry, tomat, cabai, lobak, dan sayur-sayuran lainnya yang akan anda temukan di sepanjang jalan yang bisa anda beli dengan memetiknya langsung sendiri.

Jika ingin membeli dan memetik sendiri, pengunjung cukup membayarkan buah yang dipetik untuk dibawa pulang.

Sedangkan buah yang dimakan di lokasi tersebut tidak dipungut biaya alias gratis.

Pemilik kebun, Barus, memasang harga Rp 30 ribu hingga 50 ribu perkilonya jeruk yang akan dibawa pulang.

Tapi buah jeruk yang dimakan di lokasi kebun tidak perlu dibayar, sehingga pengunjung bisa memakannya sepuasnya.

"Begitu pula buah Stroberry yang dibandrol Rp 50 ribu hingga Rp 75 ribu untuk 1/4 kilogram atau 2,5 ons," katanya.

Ukiran Gambar Buah dan Sayur di Tembok

Terkenal dengan hasil bumi berupa sayur dan buah, menuju Kota Berastagi, anda akan melihat ukiran lukisan buah-buah dan sayur di tembok-tembok pembatas trotoar dan lahan.

Di tembok tersebut ada ukiran berbentuk wartel, lobak, tomat dan sayur-sayuran lainnya. Ada juga ukiran buah jeruk dan stroberry.