Wisata Jambi
Ini Dia Batu Muak di Kerinci, Menhir Berusia 5.000 Tahun
Batu ini diduga menjadi media persembahan buat matahari pada zaman sebelum Proto Melayu.
Laporan wartawan Tribun Jambi, Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI – Perjalanan menuju kabupaten Kerinci memang tak pernah membosankan.
Selain dihadapkan pada memandangan alam di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), kita juga berkesempatan menyaksikan situs-situs menarik.
Batu Patah contohnya. Batu ini diperkirakan berusia lebih dari 5.000 tahun, jauh sebelum Zaman proto melayu.
Batu ini sering juga disebut Batu Muak karena berada di Desa Muak. Tepatnya di Desa Muak, Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Batu Muak di Desa Muak, Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. (Foto-foto Tribun Jambi/Wahid Nurdin)
Situs bersejarah tersebut berada persis di tepi jalan Kerinci-Jambi, bisa ditempuh dari dua arah.
Pertama dari Pulau Sangkar ke arah Desa Muak, jaraknya sekitar 20 kilometer.
Bisa juga dari jalan Keliling Danau (pusat Kota Sungai Penuh) dengan jarak sekitar 30 kilometer.
Batu Patah di Desa Muak berbentuk silindris sepanjang 4 meter.
Ada relief di bagian tenggara, lingkaran ganda, dan gambar matahari.

Batu Muak di Kerinci Jambi.
Menurut Perwakilan BP3 Jambi di Kerinci, Iskandar Zakaria, batu ini diduga menjadi media persembahan buat matahari pada zaman sebelum Proto Melayu.
Batu ini ditemukan sekitar tahun 1972 saat dilakukan pembukaan jalan.
Sekitar satu kilometer dari lokasi batu patah, ada satu lagi situs batu bergambar dan lumpang.
Situs ini berada persis di samping kantor Desa Muak.
Lumpang batu berbentuk persegi tidak beraturan dengan diameter kurang lebih 60 cm.