Wisata Sumut
Mau Bergaya Dengan Tas Bermerek Seharga Cuma Rp 100-200 Ribu? Beli Saja di Pasar Melati, Medan
Mau bergaya dengan tas dan sepatu bermerek bekas dengan harga cuma Rp 100-200 ribu? Belanja saja di Pasar Melati, Medan.
Editor:
Agung Budi Santoso
Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Bagi pecinta barang bermerek luar negeri tapi kantong budget terbatas, Kota Medan memiliki Pasar Melati atau yang sering disebut Pamela yang berada di Jalan Flamboyan Medan Tuntungan, Sumatera Utara, menawarkan barang bermerek khusus untuk barang tas dan sepatu bekas dengan harga Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu.
Barang bekas bermerek ini masih bagus dan layak pakai. Jika barang baru mungkin harganya bisa mencapai jutaan.
Tas dan sepatu bekas didatangkan dari luar negeri dengan kondisi yang masih seperti baru. Sophing holic merupakan langganan tetap mencari barang bagus di pasar bekas ini.

Tas-tas bermerek versi bekas (second hand) dijajakan Pasar Melati (Pamela), Medan (Tribun Medan/ Silfa Humairah)
Mulai dari sepatu eksekutif, biduan, sepatu pesta hingga sepatu kawinan dibandrol murah meriah di bawah Rp 200 ribu.
Jika pandai menawar, pembeli bisa lebih untung dapat di bawah harga rata-rata.
Jika pengunjung tertarik membeli barang bagus tapi budget tidak memadai, bisa dicari di sini.
Sepatu bagus dipajang di rak yang berbaris, dan sepatu paling bagus di steling kaca.
Wulan, penjual sepatu bekas, menuturkan, memiliki pelanggan dari kalangan menengah atas.
Kondisi Masih Bagus
Menurutnya, walaupun barang bekas, kualitas barang dagangannya masih bagus dan bisa menambah koleksi pengila barang branded.
"Ada biduan, wanita karir hingga model juga cari sering cari sepatu di sini, selain murah kualitasnya juga seperti baru. Kalau barang barunya di plaza atau di luar negeri bisa jutaan," katanya.

Sepatu-sepatu wanita bermerek dengan gaya modis dijajakan di Pasar Melati (Pamela), Kota Medan (Tribun Medan/ Silfa Humairah)
Menurutnya, harga sepatu yang ditawarkan tergantung kualitas. Sepatu yang memiliki sedikit lecet bisa ditawar hingga Rp 50 ribu, tapi kalau masih seperti batu jatuhnya bisa Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu.
Dalam sehari, ia mengaku bisa melayani 50 pembeli. Tak heran, ia bisa meraup omzet Rp 2 juta - Rp 10 juta sehari.
Pasar Melati menawarkan beragam jenis perlengkapan sandang.
Ada pedagang yang menjual khusus sepatu pesta, sepatu olahraga atau kets dan tas pesta hingga koper.
Tas branded dibandrol mulai Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu.
Kualitas terjamin masih mulus dan tidak ada cacat jika harga di atas Rp 150 ribu.
Kalau harga dibawa Rp 150 ribu, pembeli harus sedikit rela ada sedikit cacat.
Tapi jangan buru-buru kecewa, karena tas yang anda dapat jika barunya bisa mencapai belasan juta hingga puluhan juta.
Bagi anda yang suka barang vintage, juga bisa menyambangi pasar Melati ini untuk mencari baju, rok, blezer kerja hingga gaun. Selain gaya vintage ada juga model terbaru yang dipakai para artis.
Br Ginting, pedagang, menuturkan gaun yang ia jual banyak yang mirip dengan gaun yang biasa dipakai para artis.
Pelanggan yang biasa mengambir barang dagangannya pun kebanyakan model dan biduan.
"Jangan kira yang beli barang bekas di sini menengah ke bawah, malah sebaliknya, yang ke sini dari menengah ke atas, harga juga dibandrol mulai Rp 10 ribu hingga Rp 100 ribu," katanya.
Pembeli juga datang dari berbagai penjuru kota Medan dan sekitarnya, pembeli luar kota juga tak sungkan mengunjungi pasar ini.
Banyak dari mereka membeli dalam jumlah besar yang kemudian ada akan mendagangkan kembali di toko atau rumah mereka.
Ada pula yang membeli untuk koleksi pemotretan.

Suasana di Pasar Melati (Pamela) di Medan (Tribun Medan/ Silfa Humairah)
Satu catatan untuk pengunjung ke pasar ini, pasar ini hanya buka di hari Selasa, Jumat, dan Minggu.
Pengunjung yang datang di hari lain harus siap-siap kecewa karena pedagang kosong, dan hanya diramaikan oleh pedagang sayur.
Bagi pengunjung yang memiliki barang berharga juga harus disimpan baik dalam tas.
Tas harus dipegang kuat dan pastikan terkunci rapat.
Karena kondisi pasar yang padat, pencopet banyak memanfaatkan kesempatan.
Tidak jarang terjadi pencurian lewat metode bongkar tas dengan mencungkil tas menggunakan pisau silet tanpa disadari oleh pemiliknya terjadi di pasar ini.