Minggu, 10 Agustus 2025

Wisata Lampung

Jalan-jalan ke kawasan Pecinan Lampung, Ini Daerah dan Sejarahnya

Kota Bandar Lampung juga memiliki daerah yang ditahbiskan sebagai Chinatown, atau masyarakat setempat biasa menyebutnya Pecinan.

Tribun Lampung
Vihara Thay Hin Bio, tertua di Lampung. 

Menurut penuturan Cik Mat etnis Tionghoa yang masuk ke Lampung, terdiri dari tiga marga yaitu, Hokkian, Ken Chin Sha, dan Kong Siew Tong.

"Dari tiap marga tersebut mayoritas pekerjaannya seragam, seperti Hokkian mereka rata-rata menjadi saudagar, Ken Chin Sha pekerjaannya pedagang, dan Kong Siew Tong pekerjaannya sebagai buruh tukang," ungkapnya.

Cik Mat Zein juga menuturkan, pada waktu itu kampung Cina dikepalai oleh Tiga orang Bek (Bek berasal dari bahasa Belanda yang berarti Lurah) yaitu bek Tan In, Bek Bumpong, dan Bek Choa Cham.

Mereka bertiga dipilih oleh Belanda sebagai pemimpin atau pengorganisir di kampung Cina. Pada tahun 1945, Bek-bek tersebut diganti namanya menjadi Lurah, dan nama Kampung Cina diganti menjadi Kelurahan Pasawahan, Kecamatan Telukbetung sampai sekarang.

Pada waktu itu, salah satu penampilan khas pada etnis Tionghoa di Lampung adalah gadis-gadisnya berkaki kecil atau kaki lipat. "Semua gadis-gadis Tionghoa dulu kakinya kecil bulat, seperti tidak memiliki kaki saja.

Kalau berjalan tidak bisa cepat. Namun perempuan berkaki kecil terakhir terlihat pada tahun 1955, selanjutnya tidak ada lagi tradisi mengikat kaki pada etnis Tionghoa," tutur Cik mat.

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan