Wisata NTT
Alasan Akik Jahanam asal Timor-NTT Laris Manis
Batu akik Jahanam Timor-NTT dipercaya bisa melanggengkan rumah tangga dan membuat laki-laki perkasa.
Editor:
Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Pos Kupang, Muhlis Al Alawi
TRIBUNNEWS.COM,KUPANG - Berburu batu akik tidak hanya lantaran jenis dan keindahan motifnya saja.
Ada juga yang berburu batu akik karena memiliki kepercayaan atau sugesti batu yang dibeli dapat memberikan kebaikkan si pemakainya.
Salah satu batu akik yang dipercayai membawa tuah asal Timor-NTT yakni batu akik Jahanam.

Batu akik Jahanam. (Pos Kupang/Muhlis Al Alawi)
Meski namanya Jahanam, tetapi batu akik yang banyak ditemukan di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT itu diyakini para pemburu batu akik sebagai batu pembawa kebaikkan.
Buktinya, saat pameran batu akik digelar di empat tempat yang berbeda, batu Jahanam menjadi salah satu batu yang paling dicari warga.
Alasannya sederhana. Selain murah, batu itu dipercayai akan mengharmoniskan bahkan melanggengkan mereka yang sudah berkeluarga.
Batu itu juga dipercaya menambah energi bagi lelaki yang ingin perkasa.
“Meski batunya gelap, batu ini banyak dicari. Satu potong batu akik Jahanam yang belum jadi kami jual Rp 100.000 hingga Rp 150.000. Sementara yang sudah jadi kami jual Rp 350.000. Batu ini banyak dicari karena dipercayai memiliki kekuatan gaib sebagai perekat rumah tangga yang retak,” ujar Sahrul Ramadhan, salah satu penjual batu akik yang mengikuti pameran batu akik di halaman parkir Hypermart Kupang di Jalan Bundaran P.U Kupang, Senin (6/7/2015) malam.
Menurut Sahrul empat kali timnya mengikuti pameran di Kota Kupang, batu Jahanam menjadi salah satu batu yang laris di lapaknya.
Berkarung-karung potongan batu Jahanam, terjual habis saat digelar arena pameran di empat tempat yakni di Kota Kupang.
“Malam ini hanya tinggal satu batu akik Jahanam yang tersisa di lapak kami,” ungkap Sahrul.
Sahrul menceritakan, sebelum ditemukan di TTU-NTT, batu akik Jahanam terkenal di Ambon, Maluku.
Namun saat batu akik Jahanam asal Ambon dibawa ke TTU, rupanya memiliki kemiripan dari aspek tekstur, bentuk dan kepadatannya.