Jumat, 22 Agustus 2025

Wisata Aceh

Aksi Para Joki Cilik Memacu Kuda di Dataran Tinggi Aceh

Pacuan kuda yang telah bertahun-tahun menjadi olahraga rakyat.

Editor: Mohamad Yoenus
Dok Disbudpar Aceh
Para joki cilik saat memacu kuda di Takengon Aceh. 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati

TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Dataran tinggi Aceh yang membentang sepanjang Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues menyimpan kekayaan budaya dan alam yang mempesona.

Tari Saman dan perkebunan kopi adalah dua di antara khazanah yang dimiliki kawasan tersebut.

Gaungnya telah bergema hingga ke penjuru dunia.

Kondisi geografis itu juga mempengaruhi adat dan tradisi yang tumbuh di dalamnya.

Seperti halnya pacuan kuda yang telah bertahun-tahun menjadi olahraga rakyat.

Menjadi hiburan rakyat sekaligus daya tarik pariwisata bermagnet tinggi.

Pacuan kuda
Para joki cilik saat memacu kuda di Takengon Aceh. (Dok Disbudpar Aceh)

Atraksi Pacuan Kuda

Perhelatan hari jadi Kota Dingin, Takengon pun tak terasa lengkap tanpa atraksi pacuan kuda.

Seperti HUT ke-438 Takengon baru-baru ini, perayaan hari jadi kota itu lazim digelar selama tujuh hari berturut-turut.

Olahraga rakyat itu pun menempati tempat khusus di hati warganya.

Tak kurang seribuan warga tumpah ruah menonton aksi kuda yang ditunggangi joki.

Istimewanya pacuan kuda tradisional tersebut tanpa pelana dengan penunggang joki cilik.

Sebanyak 352 kuda dari Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues diboyong ke arena.

Warga dari tiga kabupaten serta dari belahan Aceh lainnya mengalir ke Lapangan Blang Babengka, Kecamatan Pegasing. Tempat acara dihelat.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan