Sabtu, 6 September 2025

Wisata Bali

Pantai Batu Sungu di Buleleng Memang Belum Setenar Kuta, Tapi Inilah Cerita Pesona Kemolekannya

Pantai Batu Sungu di pesisir utara Bali, tepatnya di Buleleng, memang belum setenar Kuta. Tapi pesona keindahannya tak kalah.

Tribun Bali/ Cisilia Agustina Siahaan
Wisatawan tengah bersantai tepian Pantai Batu Sungu di Buleleng, kawasan pesisir utara Bali (Tribun Bali/ Cisilia Agustina Siahaan) 

Sementara dari jika datang dari ibu kota Kabupaten Buleleng, yakni Singaraja, Desa Les ini berjarak 35 km.

Panen Garam Tiap 3 Hari

Selain menjadi nelayan dan petani kebun, untuk mata pencaharian utama masyarakat Desa yang sebelah selatannya berbatasan langsung dengan Kintamani, Kabupaten Bangli ini, sebagian besar adalah petani garam.

Di tepian pantai akan tampak peralatan tradisional mereka untuk membuat garam tersebut.

Lahan dan peralatan dari bantuan pemerintah daerah setempat ini dimanfaatkan oleh Ketut Windra dan petani garam lainnya untuk mengolah air laut menjadi produk garam yang kemudian mereka pasarkan.

Bersama sang istri, Windra pun tampak sibuk mengumpulkan butir-butir garam putih yang telah berhasil dipanen, yang kemudian dimasukkan ke dalam karung-karung dan siap untuk dibawa.

Setiap 3-5 hari mereka dapat memanen garam tersebut.

Namun hal tersebut tidak menentukan berhasil tidaknya pengolahan garam.

Tergantung kondisi cuaca, yang mana menentukan berhasil atau tidaknya panen garam tersebut.

Umumnya, di masa musim panaslah waktu yang baik bagi mereka untuk membuat garam.

"Tergantung cuaca, kalau mendung susah. Biasanya malah suka gagal," tambah pria yang memiliki 4 orang anak ini.

Awalnya air laut dituang dalam sebuah wadah yang disebut tinjung yang juga sudah diisi oleh pasir terlebih dahulu.

Dari sana kemudian ditunggu sampai air meresap ke dalam pasir, dan mengalir ke dalam bak yang telah disediakan di bawahnya.

Baru setelah dari bak tersebut, kemudian tahap pengolahannnya berikutnya dibawa ke penjemuran.

Ditunggu hingga sekitar 3 harian, kemudian sudah berbentuk garam dan bisa dipanen.

"Garamnya ini enak, beda rasanya dari garam yang lain. Silakan dicoba," ujar seorang petani garam winata lainnya sambil menunjukkan garam hasil panenannya kepada Tribun Bali.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan