Wisata Aceh
Usai Berwisata Religi di Aceh, Oleh-oleh Paling Pas Adalah Menenteng Kain Sarung Ija Kroeng
Usai berwisata religi di berbagai tempat di Aceh, paling pas oleh-olehnya adalah kain sarung Ija Kroeng.
Editor:
Agung Budi Santoso
Ija Kroeng launching dan dipatenkan pada Maret 2015 lalu dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat.
Brand yang memakai nama lokal itu kerab diundang meramaikan stan pameran pemerintah.
Sebut saja Pekan Kreatif, Ramadhan Fair, dan yang terbaru Peringatan 100 Tahun Museum Aceh.

Proses pembuatan kain sarung Ija Kroeng (Serambi Indonesia/ Nurul Hayati)
Even piasan (pagelaran) seni dan momen musim haji pun sudah masuk dalam agenda selanjutnya.
Khairul menyasar warga lokal sekaligus pelancong sebagai segmen pasar.
Hal itu bukan tanpa alasan mengingat di Aceh budaya bersarung masih lestari hingga kini.
Pun kualitas brand ija kroeng cocok untuk ditenteng sebagai oleh-oleh.
Proses produksi
Brand kain sarung ija kroeng merupakan home made yang menjual keunikan sekaligus kualitas sebagai daya jual.
Menggunakan bahan 100 persen katun yang benangnya diimpor dari India dan ditenun di Tangerang.
Setiba di Aceh bal kain tersebut dipotong dan dijahit sesuai kebutuhan yang digarap oleh dua orang tenaga kerja.
Varian produk
Selain menyediakan kain sarung, brand ija kroeng juga menawarkan goodie bag, syal, serta kaos.
Khusus kain sarung Khairul selaku owner merilisnya secara tetap dalam 2 warna, hitam dan putih dengan sentuhan les warna emas di bawahnya.
Sarung jenis ini tersedia untuk kebutuhan orang dewasa dan anak-anak.