Jumat, 22 Agustus 2025

Wisata Yogyakarta

Kisah Suharto, Pria yang Menyusun Ulang Batu Candi Ratu Boko dan Prambanan

Steller adalah seorang ahli yang piawai dalam mencari, mencocokkan, dan menyusun puing-puing batu menjadi bangunan candi yang utuh.

Kompas.com/Ferganata Indra
Pekerja membersihkan rumput di kompleks Candi Ratu Boko, Sleman, DI Yogyakarta. 

Ketika itu, setelah lulus, Suharto langsung mendaftarkan diri sebagai seorang steller, atau juru susun batu-batu candi di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta.

Pada awalnya, Suharto merasakan kesusahan ketika bekerja menyusun batu-batu candi, karena sebelumnya tak pernah mendapatkan pengetahuan tentang pemugaran bangunan candi.

Namun seiring berjalannya waktu, dengan bimbingan dari BPCB Yogyakarta, dan pengalamannya bekerja menyusun batu, ia mulai mengerti sedikit demi sedikit teknis pemugaran candi.

Ia mengatakan, setiap bangunan candi memiliki ciri dan bentuk yang berbeda-beda.

Sehingga dalam proses pemugaran bagian candi yang hilang, Suharto harus mempelajari sifat fisik dari bebatuan candi.

Setelah mempelajari ciri fisik batuan candi, ia lantas mencari puing bebatuan yang cocok untuk dipasangkan pada bagian yang rusak ataupun hilang.

“Bangunan satu dengan yang lain, ciri dan bentuknya sudah berbeda. Sehingga kita tidak bisa menentukan langsung, kita harus menyesuaikan dengan ciri khas batu. Contohnya pada candi-candi di komplek Prambanan, antara candi Wishnu dan Brahma itu sudah lain cirinya," kata Suharto.

"Begitu juga dengan Candi siwa, dan Boko, semuanya memiliki ciri yang berbeda-beda,” tambahnya.

Walaupun telah berpuluh-puluh tahun menyusun batuan, Suharto, mengaku masih kesulitan dalam menyusun bebatuan candi.

Kendala yang dihadapinya adalah seperti, puing batu candi yang susah dicari untuk melengkapi bagian tertentu yang hilang.

Ia dituntut cermat memilih bagian yang cocok dengan fisik candi.

“Guru saya, ya batu itu. Berpuluh-puluh tahun bekerja di bidang ini, saya jadi paham bagaimana menyusunnya,” tutur Suharto.

Dalam bekerja, Suharto selalu bekerja secara cermat.

Pertama-tama yang ia lakukan adalah mengumpulkan data-data yang ada pada reruntuhan candi.

Setelah data-data fisik candi lengkap, mulailah Suharto mencari batu yang cocok untuk bagian candi yang hilang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan