Sabtu, 11 Oktober 2025

Wawancara Eksklusif

Menteri Haji Gus Irfan Siap Tidak Populer Demi Jemaah Haji

Mochamad Irfan Yusuf menegaskan pihaknya akan memprioritaskan jemaah lansia pada musim ibadah Haji tahun 2026, mendatang.

Foto Tangkapan Layar
IBADAH HAJI - Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf saat sesi wawancara khusus di Studio Tribunnews.com, Kawasan Palmerah, Jakarta, Jumat (10/10/2025). /Youtube: Tribunnews.com 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf menegaskan pihaknya akan memprioritaskan jemaah lansia pada musim ibadah Haji tahun 2026, mendatang.

Gus Irfan sapaan akrab Mochamad Irfan Yusuf mengatakan kuota untuk lansia cukup besar yakni 1 persen dari kuota kurang lebih 200 ribu, atau sekitar 2.000 orang.

Ia memastikan akan menaruh perhatian khusus kepada lansia yang akan melaksanakan ibadah Haji pada musim Haji tahun 2026. 

Hal itu disampaikannya saat sesi wawancara khusus di Studio Tribunnews.com, Kawasan Palmerah, Jakarta, Jumat (10/10/2025).

“Kita memang ada prioritas lansia, ada 1 persen dari jemaah di satu daerah di prioritas lansia, tapi tentu saja dengan lansia yang sehat,” kata Gus Irfan.

KUOTA HAJI - Kementerian Haji dan Umrah mengumumkan kuota haji tahun 2026 untuk jemaah Indonesia. Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan jumlah kuota jemaah haji Indonesia pada tahun 2026 tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya. Dahnil mengatakan sebanyak 92 persennya diperuntukkan jemaah haji reguler. Sementara sebanyak 8 persennya dialokasikan untuk jemaah haji khusus. TRIBUNNEWS/SRIHANDRIATMO MALAU/AKBAR PERMANA
KUOTA HAJI - Kementerian Haji dan Umrah mengumumkan kuota haji tahun 2026 untuk jemaah Indonesia.  TRIBUNNEWS/SRIHANDRIATMO MALAU/AKBAR PERMANA 

Cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH. Hasyim Asy’ari ini menjelaskan alasan akan mempriorotaskan jemaah lansia yang dalam kondisi sehat untuk bisa menunaikan ibadah Haji.

Pasalnya, Gus Irfan mengatakan pihak pemerintah Arab Saudi kerap melakukan pembatasan usia bagi jemaah.

Dia pun memberikan penjelaskan kepada pemerintah Arab Saudi bahwa hal itu terjadi karena lamanya antrian jemaah di Indonesia.

“Tapi kita gunakanlah istilah kesehatan. Umur 80 tahun pun kalau sehat, kenapa? Kenapa enggak? Umur 40 kalau nggak sehat ya nggak akan kita berangkatkan,” ujarnya.

“Dan alhamdulillah pemerintah Saudi selama ini sampai tahun ini juga masih menyetujui apa yang kita harapkan,” sambung dia.

Ia juga menyampaikan soal waktu antrian jemaah Indonesia yang terbilang lama, dan potensi mendapat protes dari jemaah.

Terutama terkait kesehatan jemaah yang tidak layak tidak adakan diberangkatkan.

Gus Irfan pun menyadari hal itu dan siap tidak populer karena kebijakan tersebut. 

“Banyak protes, dan itu membuat Kementerian tidak akan populer. Saya pribadi tidak populer karena itu. Anda tahu, saya ini politisi, politisi itu tidak ingin tidak populer,” kata Gus Irfan.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved