Rabu, 27 Agustus 2025

Wisata Sumut

Bernyalikah Anda, Menyeberang Jembatan Gantung Kayu Kecil di Bawahnya Jurang Mengangga Ini?

Apakah Anda bernyali untuk mencoba keberanian menyeberang jembatan gantung kayu kecil setinggi 150 meter yang cuma bertumpu tali tambang ini?

Foto-foto: Tribun Medan/ Silfa Humairah
Jembatan Gantung Lau Hulung di Deli Serdang, Sumatera Utara. Berketinggian 150 meter, di bawahnya jurang, cuma bertumpu pada tali tambang. 

Apakah Anda bernyali untuk mencoba keberanian menyeberang jembatan gantung kayu kecil setinggi 150 meter yang cuma bertumpu tali tambang ini?

Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM - Jembatan Gantung Lau Hulung, yang berada di Desa Durian Tinggung, STM Hulu, Deli Serdang atau yang familiar disebut warga sekitar dengan Titi Gantung STM Hulu, kini menjadi pemandangan wisatawan jika mampir ke tempat wisata Air Terjun Pelangi atau saat menyeberang ke Simalungun.

Sebelumnya, Titi Gantung STM Hulu merupakan penghubung penduduk Deli Serdang untuk menyeberang ke Simalungun atau sebaliknya.

Penyeberangan terbilang ekstrim, karena hanya bertumpu pada tali tambang untuk pegangan, dan susunan kayu untuk pijakan.

Panjang jembatan yang dibangun pada tahun 1979 ini sekitar 160 meter. Dan berada di ketinggian sekitar 150 meter.


Warga memandang Jembatan Gantung Lau Hulung di Deli Serdang, Sumatera Utara. Berketinggian 150 meter, di bawahnya jurang, cuma bertumpu pada tali tambang.

Jembatan gantung Lau Luhung adalah jembatan yang menghubungkan antara Desa Durian Tinggung dengan Desa Tanjung Raja, adalah satu-satunya jembatan sebagai sarana lalu lintas penduduk untuk keperluan dagang, pertanian, dan keperluan lainnya.

Di bawah jembatan juga mengalir sungai buaya yang bermuara sampai ke sungai ular yang terdapat di daerah Perbaungan Deli Serdang.

Jembatan ini kini menjadi icon wisata lokal di Kecamatan STM Hulu Deli Serdang.

Tidak sedikit orang yang berasal dari luar daerah hanya sekedar mampir untuk melihat-lihat dan untuk mengabadikan momen tersebut.

Saat ini, jembatan gantung ini sudah tidak dipakai lagi, karena sudah lama dan tua, dan dari sisi keamanan, sangat berbahaya.

Ateng Manik, penduduk, menuturkan sebelumnya jembatan itu aktif digunakan warga untuk menyeberang.

Ada yang mau berdagang, sekolah, atau mengunjungi kerabat yang berada di kampung sebelah.

Dan sekarang telah ada jembatan baru yang dibangun pemerintah daerah, tepat di sebelah jembatan gantung tersebut.

Bukan hanya untuk pejalan kaki, tapi juga untuk pengendara sepeda motor, mobil hingga truk dan bus.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan