Travel Story
Camping Mewah ala Hotel Bintang 5 di Lereng Gunung Pancar: Tempat Liburan Asyik dengan Keluarga
Untuk menginap satu malam di tenda yang telah disediakan di Gunung Pancar, setiap pengunjung dikenai biaya Rp 330.000.
Editor:
Malvyandie Haryadi
Selain kemewahan tenda, keuntungan lain adalah hidangan sarapan untuk dua orang serta bisa menikmati fasilitas lain di resor itu, seperti kolam renang, arena bermain, dan lapangan futsal.
Suasana glamping (glamorous camping) di Taman Wisata Alam Gunung Pancar, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/10/2015). Dengan glamping, wisatawan bisa dekat dengan alam, bertualang tanpa harus lelah membawa banyak peralatan, tidur di kasue empuk, dan fasilitas kamar mandi memadai. (KOMPAS/AMBROSIUS HARTO)
Di bawah perkemahan Apache terdapat lapangan yang menurut rencana akan dipakai untuk pendirian tenda-tenda baru.
Di bawah lapangan ada semacam teras dan panggung untuk memandang lanskap Gunung Salak dan Halimun.
Barak bisa menampung hingga 35 orang dengan tarif Rp 5,5 juta per malam.
Fasilitas yang diberikan sama dengan pengunjung tenda.
Interior barak juga mewah dan wah. Setiap barak terdapat delapan kamar mandi dan toilet.
”Kami menerjemahkan glamorous camping atau glamping dengan menyediakan penginapan tenda, tetapi interior hotel berbintang,” kata Gringo Sartana, Manajer Operasional The Highland Park Resort-Hotel.
Resor alam itu dikenal karena menawarkan sensasi Mongolian Camp yang juga mewah dan wah.
Apache Camp adalah pengembangan dari Mongolian karena lahan kompleks resor masih tersisa 11 hektar dan berpotensi dibangun fasilitas lain.
Fasilitas berbayar yang sudah ada yakni restoran berkelas, arena rintang dari tali, flying fox, perahu kayuh bebek, kolam pancing, kuda tunggang, golf mini, tenda spa, dan karaoke.
Daud Ibrahim, Presiden Direktur The Highland Park Resort-Hotel, mengatakan, manfaat dan keuntungan dari pengelolaan resor harus dikembalikan bagi alam dan pengembangan wisata serta manusia yang terlibat.
Daud menyebutnya PMA, bukan kepanjangan dari penanaman modal asing, melainkan penanaman modal akhirat.
Resor ini terletak di Jalan Ciapus-Curug Nangka, Sinarwangi, Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.
Berjarak sekitar 25 kilometer dari ujung Jalan Tol Jagorawi di Baranangsiang, Kota Bogor.
Kemewahan Apache Camp di The Highland Park Resort-Hotel Bogor. (KOMPAS/AMBROSIUS HARTO)
Namun, waktu tempuh ke lokasi ini sulit diperkirakan karena lalu lintas di dalam Kota Bogor kerap macet, terutama akhir pekan dan saat musim
liburan.
Sebagai gambaran, resor bisa dijangkau dari Kota Bogor kurang dari 50 menit jika mengendarai sepeda motor saat kondisi lalu lintas ramai lancar.
Kuliner
Makanan lezat dan menarik menjadi daya tarik glamping.
The Highland Park Resort-Hotel Bogor menawarkan ragam hidangan di Anthurium Restaurant, sebuah bangunan bertingkat di dalam resor dengan pemandangan Gunung Salak dan Halimun.
Salah satu menu yang direkomendasikan adalah mongolian beef senilai Rp 50.000, seporsi nasi putih seharga Rp 10.000, dan minuman highland smoothy senilai Rp 45.000.
Menu lain ada steik, sop buntut, laksa, taoge goreng, ditambah berbagai minuman tradisional.
Beda lagi dengan glamping Gunung Pancar, pengelola telah membatasi menu untuk makan malam dengan hidangan nasi, ayam bakar, dan sambal.
Adapun untuk sarapan, petugas menyajikan nasi goreng.
Glamping menjawab tren kaum urban yang ingin bertualang di alam bebas tanpa harus repot.
Tinggal pilih tipe glamping yang sesuai dengan kemampuan kantong dan sesuaikan jadwal libur.
Akhir pekan ini, boleh juga ber-glamping ria. (Harry Susilo dan Ambrosius Harto)