Rabu, 3 September 2025

Wisata Yogyakarta

Inilah Petilasan Mbah Maridjan, Sang Juru Kunci Merapi

Erupsi besar gunung Merapi 2010 meninggalkan duka bagi masyarakat lereng Merapi yang langsung menjadi korbannya.

Tribun Jogja/Hamim Thohari
Area petilasan rumah Mbah Marijan. 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Erupsi besar gunung Merapi 2010 meninggalkan duka bagi masyarakat lereng Merapi yang langsung menjadi korbannya.

Beberapa dari mereka harus rela kehilangan anggota keluarga karena musibah tersebut.


Mobil dan motor di belakang rumah Mbah Marijan. (Tribun Jogja/Hamim)

Di antara yang menjadi korban kedahsyatan letusan Merapi 2010 adalah sang juri kunci Mbah Maridjan.

Pada saat itu, 26 Oktober 2010 Mbah Maridjan meninggal di kediamannya karena luncuran awan panas yang menyapu Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selain sang juru kunci, di kediaman tersebut Tutur Priyanto (relawan PMI) dan Yuniawan Wahyu Nugroho (wartawan Viva News) juga menjadi korban karena mencoba menyelamatkan warga yang masih ada di daerah tersebut.

Bencana telah berlalu, saat ini kawasan Kinahrejo yang berada sekitar 4 kilometer dari puncak Merapi tersebut menjadi bagian Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) dan dilarang untuk ditinggali.

Meskipun demikian, petilasan rumah Mbah Maridjan menjadi salah satu obyek wisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan.

Nama besar sang juru kunci dan kedahsyatan erupsi 2010 mampu menarik banyak pengunjung datang ke tempat tersebut.


Mobil dan motor di rumah Mbah Marijan. (Tribun Jogja/Hamim)

Di petilasan tersebut terdapat beberapa bangunan, dua buah bangunan berbentuk joglo adalah sebagian bangunan yang ada di kawasan tersebut.

Joglo yang lebih besar biasanya digunakan untuk acara labuhan yang setiap tahunnya diselenggarakan di tempat tersebut.

Sedang joglo yang lebih kecil dibangun tepat di atas bekas lokasi rumah Mbah Maridjan.

Di tempat ini terdapat lukisan si pemilik rumah dengan latar belakang gunung Merapi.

Pengunjung tidak diperkenankan untuk naik ke bagunan ini.

Selain kedua bangunan tersebut terdapat beberapa bangunan lainnya, seperti sebuah bangunan yang menyimpan kendaraan dan perabotan rumah tangga yang hangus karena ikut tersapu awan panas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan