Penanganan Covid
Empat Bandara dan Empat Pelabuhan Sediakan Tes GeNose C19 Mulai 1 April 2021
Para calon penumpang pesawat yang ingin melakukan tes dengan GeNose harus melakukan registrasi dan pemesanan melalui aplikasi Farmalab.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah bandar udara (bandara) di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura I dan II serta pelabuhan laut akan menerapkan penggunaan alat tes skrining Covid-19 dengan GeNose C19 mulai Kamis, 1 April 2021.
"Pelaksanaan tes GeNose C19 di bandara Angkasa Pura akan didukung dengan aplikasi agar lebih teratur secara administrasi," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dalam keterangannya, Selasa (29/3/2021).
Para calon penumpang pesawat yang ingin melakukan tes dengan GeNose harus melakukan registrasi dan pemesanan melalui aplikasi Farmalab.
Namun, di bandara juga disediakan ‘help desk’ untuk mengantisipasi penumpang yang tidak memiliki smartphone.
“Setelah registrasi untuk pelaksanaan tes GeNose C19, penumpang menunjukkan kode pemesanan kepada petugas di area tes di bandara untuk mendapatkan nomor antrean, lalu menunggu giliran tes GeNose C19 di ruang tunggu yang sudah ditentukan,” papar Awaluddin.
Baca juga: Surat Edaran Terbaru Perjalanan Dalam Negeri, Tes GeNose Covid-19 Masuk Opsi Screening
Sejak pertama kali mengunduh aplikasi electronic health alert card (e-HAC), para penumpang membutuhkan waktu sekitar 10 sempai hasil tes keluar.
Empat bandara
Untuk bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero), penerapan tes GeNose akan dilakukan di Bandara Husein Sastranegara Bandung dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Baca juga: Ini Daftar Bandara yang Bisa Gunakan Hasil Tes GeNose C19 Sebagai Syarat Penerbangan
Jumlah bilik dan kapasitas mesin GeNose C19 di Bandara Husein Sastranegara dapat melayani sekitar 400 orang per hari.
Sementara di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang memiliki kapasitas bilik yang mampu melayani sekitar 700 orang per hari.
Penanganan Covid
1. Vaksin Nusantara Dikembangkan di AS, Uji Coba di Indonesia |
---|
2. BPOM Jelaskan Mengapa Vaksin Nusantara Tidak Masuk Kategori Karya Anak Bangsa |
---|
3. Usai Divaksin Nusantara Relawan Mengeluh Nyeri hingga Demam |
---|
4. Badan POM Sebut Keamanan dan Efektivitas Vaksin Nusantara Belum Meyakinkan |
---|
5. Epidemiolog Ungkap Alasan Vaksin Nusantara Tidak Efektif dan Efisien dalam Situasi Pandemi Covid-19 |
---|