Inovasi Kuliner Wagyu Melon, Buah Semangka Kini Bisa Diolah Jadi Steak Enak yang Yummy
Tekstur, rasa dan warna pink pada buah semangka mampu meniru tekstur warna yang dimiliki daging merah.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Choirul Arifin
Setelah air tersebut keluar, maka proses selanjutnya adalah marinasi, merendam daging semangka yang ditambah bumbu (seasoning) selama 8 jam.
"Aku roasted sekitar 3 jam, semangka dari mentah, dikupas, lalu kasih garam sekitar 200-300 gram. Setelah airnya keluar, semangkanya kita rendam pakai season sekitar 8 jam," kata William.
Setelah proses marinasi selesai, maka daging semangka yang telah berbumbu dan tidak memiliki banyak kandungan air itu pun dipanggang (roasted) dalam oven selama 3 jam.
Nantinya, tekstur daging semangka pun akan menjadi kenyal.
"Paginya di-roasted di oven 185 derajat selama 3 jam. Dia akan berubah jadi kayak daging, Jadi chewy, iya jadi kayak yuppy," papar William.
Menurutnya, keunikan rasa, warna serta tekstur wagyu melon ini sangat sesuai dengan daging steak pada umumnya.
"Air mengikat flavour (rasa), minyak mengunci flavour. Amazingly adalah dia punya warna bagus banget kayak daging banget, kayak daging panggang," tutur William.
William mengaku pernah mencobanya saat masih di New York, Amerika Serikat (AS) pada 2018 lalu. "Pertama kali saya coba tahun 2018 di New York, watermelonnya nggak ada bijinya," kata dia.
Untuk ingredients Vegan Cheese dari Jatuhcintah, dr. Abelina mengatakan bahwa keju yang digunakan bukan berasal dari produk hewani seperti susu.
Pemilihan ingredients yang selektif ini bukan hanya untuk menjamin nutrisi yang terkandung dalam tiap menu yang ditawarkan saja, namun juga untuk menjaga kualitas serta keberlanjutan (sustainability) dari bahan-bahan yang digunakan.
"Ini vegan cheese, kejunya bukan dari susu. Kita benar benar pilih ingredients yang perfect banget, quality controlnya susah banget," kata dr. Abelina.
Brandnya sejak awal juga berfokus pada penggunaan bahan yang tidak merusak lingkungan sehingga turut mendukung para petani dalam menghasilkan hasil pertanian yang terjaga keberlanjutannya dari hulu sampai hilir.
"Kita ingin ciptakan ekosistem, di mana ya itu, ada sustainability dari petani sampai ke meja kita," jelas dr. Abelina.
"Kita juga punya tujuan untuk meningkatkan petani Indonesia, jadi ada unsur UMKM-nya." kata William.
Dr. Abelina juga menambahkan bahwa menu vegan yang ditawarkan brandnya turut bisa dirasakan pula oleh mereka yang biasa membeli makanan dengan harga terjangkau.
"Kita juga ada projek dimana orang orang kaki lima tetap bisa coba makanan vegan," papar dr. Abelina.
"Kita kalau mau bikin impact dari bawah juga, jadi kita mau fokus bagaimana bikin harga semurah mungkin supaya siapa aja bisa konsumsi. Sekarang masih mahal karena produksinya masih sedikit, ini science," kata dia.