Kamis, 18 September 2025

Bagaimana Menjadi Blue Traveler, Wisatawan yang Bertanggung Jawab dengan Aktivitas Ramah Lingkungan

Setiap individu bertanggungjawab menentukan pilihan mulai dari lokasi wisata, aktivitas, penyedia jasa pariwisata hingga beraktivitas di lokasi tujuan

Penulis: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Dewi Agustina
Suasana Bukit Batu Peti yang merupakan Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) lokal di Desa Marisa, Pulau Kangge, Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto diambil Jumat (26/8/2022). 

Sarah akan mengajak orang-orang terdekatnya untuk menjadi wisatawan yang bertanggung jawab.

"Harapan saya ketika mereka nantinya sudah menjadi wisatawan yang bertanggung jawab dapat juga menyebarkan atau mengajak orang-orang yang ada di sekeliling mereka, sehingga ajakan itu tidak terputus dan makin banyak yang mengikuti aturan ini," ujar mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Cikarang ini.

Direktur Malatours, Mika Maharani mengatakan sudah 6 tahun terakhir ini Malatours menjadi bagian dari signing blue.

Aktivitas nelayan di Desa Marisa Pulau Kangge, Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto diambil Jumat (26/8/2022).
Aktivitas nelayan di Desa Marisa Pulau Kangge, Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto diambil Jumat (26/8/2022). (Tribunnews.com/Dewi Agustina)

Malatours menjadi pelaku wisata yang ikut andil dalam kegiatan Reward Trip to Alor.

Malatours ambil bagian sebagai biro perjalanan dan wisata yang membawa rombongan Reward Trip to Alor selama di Alor dan Pulau Kangge.

Semua yang terlibat dalam Reward Trip to Alor sudah memenuhi aturan-aturan signing blue.

Dari mulai transportasi kapal rute Pelabuhan Dulionong - Pulau Kangge (PP) hingga tempat-tempat wisata yang dikunjungi para peserta.

"Kita sudah 6 tahun terakhir bermitra dengan WWF dan melaksanakan aturan-aturan blue allies," kata Mika Maharani.

Selama 6 tahun terakhir ini, Mika mengaku tak ada masalah dengan pelaksanaan aturan-aturan blue allies.

Hanya saja pihaknya harus mengedukasi tamu-tamu karena mereka belum sepenuhnya mengerti tentang aturan mengenai pariwisata bahari yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Diakui Mika, tak semua tamu bisa menerima aturan-aturan mengenai pariwisata bahari yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

"Kadang ada penolakan dan mereka ngga jadi tamu kami. Ya kami terima karena kami sudah berkomitmen untuk menjadi pelaku wisata yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan," kata Mika saat dihubungi Tribunnews, Senin (29/8/2022).

Desa Wisata Marisa, Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Desa Wisata Marisa, Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Tribunnews.com/ Dewi Agustina)

Panduan bagi Wisatawan untuk Menjadi Blue Traveler

Berikut ini panduan bagi wisatawan untuk menjadi blue traveler dikutip dari Yayasan WWF Indonesia:

1. Sebelum Melakukan Kegiatan Wisata

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan