Lokal Asri
Sisi Lain Keindahan Alam Indonesia: Antara Legenda, Larangan, dan Kearifan Lokal
Dibalik keindahannya yang menawan, ada tradisi adat dan kearifan lokal mengakar yang membantu menjaga kelestarian alam Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM - Keindahan alam Indonesia tidak hanya menyuguhkan lanskap yang menawan, tapi juga penuh makna–terutama bagi masyarakat adat dan komunitas lokal. Ada larangan adat, upacara syukur, hingga tradisi dan mitos yang mencerminkan bahwa hubungan manusia dengan alam telah lama terjalin dan bukan sekadar untuk dinikmati, tetapi juga dijaga serta dihormati.
Salah satu buktinya terlihat dari praktik pelestarian yang tumbuh dari nilai-nilai kearifan lokal. Kamu pernah mendengar tentang pohon tua yang dianggap sakral dan keramat atau hutan larangan yang dipercaya sebagai tempat tinggal para leluhur?
Meski terdengar mistis, ternyata justru melalui kearifan lokal seperti inilah yang menjadi cara alami masyarakat untuk menjaga alam dan selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Di Banten, masyarakat adat Baduy memiliki aturan ketat dalam menjaga harmoni dengan alam Indonesia melalui prinsip pikukuh karuhun. Konsep ini merupakan ajaran keyakinan Sunda Wiwitan yang menekankan keseimbangan alam dan manusia sebagai satu kesatuan yakni "hirup numpang di alam” (hidup menumpang di alam).
Berpegang pada prinsip ini, masyarakat Baduy juga memiliki aturan larangan masuk ke hutan lindung atau leuweung kolot, yaitu hutan adat yang dianggap suci dan sangat dijaga kelestariannya sehingga tidak boleh sembarangan masuk.
Dalam pandangan mereka, hutan adalah bagian dari kehidupan yang suci dan ‘punya penjaga’. Keyakinan inilah yang membuat hutan tetap utuh tanpa perlu pembatasan fisik atau pengawasan resmi.
Baca juga: Sayangi Alam Indonesia, 7 Kebiasaan Ini Bisa Kurangi Jejak Karbon
Mitos Wilayah Gunung Merapi
Letak geografis Indonesia yang berada di jalur pertemuan tiga lempeng tektonik aktif membuat negeri ini memiliki banyak gunung berapi, baik yang aktif maupun tidak. Kondisi alam yang dinamis ini bukan hanya membentuk bentang alam yang indah dan subur, tapi juga melahirkan beragam cerita dan mitos yang tumbuh di masyarakat sekitar.
Misalnya di wilayah Gunung Merapi yang kerap dikaitkan dengan kekuatan mistis. Hal ini ternyata juga berkaitan sebagai bentuk rasa hormat sekaligus cara masyarakat menjaga ekosistem di sekitar gunung agar tetap lestari.
Salah satu aturan tidak tertulis yang harus ditaati yaitu larangan berburu hewan hutan yang dinilai sebagai milik penguasa kraton Gunung Merapi.
Secara empiris kalau diamati lebih mendalam, hewan-hewan di sekitar Gunung Merapi dikenal memiliki kepekaan tinggi terhadap gejala alam sehingga saat aktivitas vulkanik meningkat, hewan hutan cenderung bergerak turun ke area yang lebih aman. Perilaku ini dapat menjadi petunjuk awal oleh masyarakat sekitar untuk mengantisipasi potensi erupsi.
Karena itulah, sisi lain dari aturan tidak tertulis yang dipercaya tersebut secara tidak langsung mengingatkan bahwa berburu hewan hutan di kawasan Gunung Merapi dapat mengganggu keseimbangan alam dan menghilangkan “penanda alami” yang selama ini membantu masyarakat membaca kondisi gunung.
Laut Dipuja, Lingkungan Terjaga
Tidak hanya di daratan, kepercayaan terhadap kesucian alam dan makna spiritual juga terdapat di laut. Tradisi sasi yang masih banyak diterapkan di wilayah Indonesia bagian timur, misalnya.
Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) menjelaskan, tradisi sasi merupakan aturan tidak tertulis yang mengatur akses terhadap wilayah penangkapan sumber daya laut, alat penangkapan, spesies target, serta waktu dan lokasi penangkapan. Meski aturannya tidak tertulis, warga memercayai hal buruk akan terjadi jika melanggarnya.
Di Kampung Kapatcol, Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, sasi dilakukan untuk membatasi penangkapan teripang, lobster, lola, dan (siput) batu laga. Sasi dibuka setelah satu tahun. Namun, tetap ada pembatasan saat membuka sasi, salah satunya adalah menggunakan indikator ukuran.
Penerapan tradisi sasi ini berdampak pada ekosistem perairan di wilayah sasi tetap terjaga secara berkelanjutan, sekaligus mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat Kampung Kapatcol.
Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!
Lokal Asri
| Bulan Lahirnya PBB, Festival Cerita Kota Rayakan Warisan Budaya dan Keberlanjutan |
|---|
| Keberlanjutan Masuk Agenda Nasional, Ketangguhan Jadi Kunci Jalankan Keberlanjutan |
|---|
| Panggung Judi Pasti Rugi Ada di Kota Pahlawan, Surabaya |
|---|
| 4 Destinasi Wisata di Jawa dengan Pesona Alam Indonesia, Bak Raja Ampat! |
|---|
| Serunya Menjelajah! 5 Map Gunung Roblox ala Alam Indonesia |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.