Rabu, 10 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Virus Corona

Pageblug Corona Vs Korupsi

Korupsi di Indonesia telah menjadi pageblug yang tak kalah ganas dan mengerikan.

Editor: Hasanudin Aco
Istimewa
Sumaryoto Padmodiningrat. 

Betapa tidak? Ketika digiring KPK ke ruang tahanan dalam kondisi tangan terborgol dan memakai rompi oranye, misalnya, mereka masih sempat melambaikan tangan ke para awak media sambil tersenyum bahkan tertawa.

Karena sudah familiar melihat pejabat korupsi, rakyat pun tak panik. Sebaliknya, rakyat panik menghadapi pageblug Corona, sebagaimana pejabat

Kepanikan bermula dari pengumuman oleh Presiden Joko Widodo, Senin (2/3/2020), bahwa  dua warga Kota Depok, Jawa Barat, yang merupakan ibu dan putrinya, terjangkit virus Corona setelah berinteraksi dengan mitranya asal Jepang.

Pengumuman ini menambah panjang daftar negara-negara yang terjangkit Corona, virus yang pertama kali diketahui menyerang manusia di Wuhan, Hubei, Tiongkok.

Kini, hampir seluruh dunia terjangkit virus Corona, termasuk Indonesia yang cukup paparan cahaya mataharinya.

Hingga Sabtu (7/3/2020), dilaporkan ada empat kasus Corona di Indonesia. Keempatnya dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Sontak, pengumuman dari Presiden Jokowi itu bak petir di siang bolong. Kepanikan massal langsung menjangkiti publik, terutama warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) yang langsung “panic buying”, yakni membeli dalam kondisi panik, atau bahkan memborong bahan-bahan makanan serta masker dan hand sanitizer atau cairan antivirus pembersih tangan.

Sementara itu, di seluruh dunia penyebaran Corona telah dikonfirmasi positif di 84 negara.

Data hingga Jumat (6/3/2020) pagi, tercatat 97.885 kasus positif terinfeksi, dengan angka kematian 3.348. Sementara untuk pasien yang sembuh telah mencapai lebih dari 50 persen dari jumlah kasus atau sekitar 53.796.

Mengapa isu Corona demikian menghebohkan? Bukankah penyakit lain, katakanlah demam berdarah dengue (DBD) pada musim penghujan ini, tak kalah ganasnya, sebut saja di Sikka, Nusa Tenggara Timur, di mana 13 orang meninggal akibat DBD dari 1.145 kasus? Sebab penyebaran dan penularan Corona sangat dinamis, berbeda dengan DBD.

Maka wacana yang digulirkan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin agar Indonesia memberlakukan sertifikasi bebas Corona bagi Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang masuk ke Indonesia hanya akan menjadi isapan jempol belaka.

Dalam terminologi Jawa, apa yang kini menimpa Indonesia dan negara-negara lain di seluruh dunia ini disebut “pageblug”. “Pageblug” yang berasal dari bahasa Jawa berarti masa di mana banyak wabah penyakit menular.

Ironisnya, pageblug Corona jauh lebih menakutkan daripada pageblug korupsi di Indonesia.

Mengapa korupsi di Indonesia disebut pageblug? Ini karena masifnya, dan juga karena melibatkan semua komponen bangsa, termasuk eksekutif, legislatif dan yudikatif atau trias politika.

Transparency International Indonesia (TII) mencatat Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tahun 2019 masih tergolong rendah, yakni 40 meskipun naik dua poin, dari 38 tahun 2018 lalu. Skor tertinggi IPK adalah 100 yang berarti sebuah negara bersih dari korupsi

Halaman
123

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan