Selasa, 30 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Polemik LGBT

Soal LGBT Bukan Pro Kontra, Tapi Bagian dari Tanggung Jawab Sosial

LGBT dianggap sebagai orang-orang yang berkebutuhan khusus.Para pel aku, tentu mereka berjuang agar pasangan LGBT diterima masyarakat dan dilegalkan.

Editor: Dewi Agustina
(Thinkstock)
Ilustrasi LGBT. 

Pertama, boleh jadi karena faktor trauma dengan lawan jenis. Cinta tertolak, kemudian hilang rasa dengan lawan jenis. Ini banyak tejadi.

Kemarahan kepada "oknum" lawan jenis dilampiaskan dengan mencintai sesama. Boleh jadi juga karena trauma kekerasan seksual di masa lalunya.

Kedua, faktor bosan. Sex bebas yang dialami oleh sekelompok masyarakat membuat mereka tak lagi memiliki hasrat kepada lawan jenis. Lalu, mereka mencari sensasi baru dengan menikmatinya bersama kawan sejenis.

Ketiga, karena sejak kecil hanya bergaul dengan lain jenis, dan nyaris tidak punya relasi dengan komunitas sejenis.

Baca juga: Beda Tanggapan MUI-Muhammadiyah dengan NU soal Pengibaran Bendera LGBT di Kedubes Inggris

Pergaulan dengan lawan jenis yang terlalu lama bisa mengakibatkan hilangnya hasrat kepada lawan jenis tersebut.

Lelaki mulai melambai. Yang wanita mulai maco. Ini akibat pergaulan yang dominan di lingkungan lawan jenis.

Keempat, boleh jadi karena mereka hidup terlalu lama hanya dengan sesama jenis.

Mereka tidak punya kesempatan menaruh hasrat kepada lawan jenis.

Kehidupan di satu asrama yang ekseklusif dan dibatasi pergaulannya dengan lawan jenis, ini bisa menimbulkan hasrat kepada sesama jenis.

Tapi biasanya, hasrat ini hilang ketika kesempatan bertemu dengan lawan jenis telah dibuka.

Faktor kelainan histori ini diduga menjadi penyebab yang dominan LGBT lahir.

Jadi, tidak ada unsur genetik yang diklaim adanya kromosom X atau gen Xq28 menjadi faktor kecenderungan LGBT.

Itu hasil penelitian yang telah banyak dikoreksi oleh hasil penelitian berikutnya.

Karena itu, tidak ada aturan di negeri ini yang memberi celah untuk pasangan LGBT.

Sebagaimana pernikahan beda agama, perkawinan model LGBT juga memiliki dampak negatif. Bahkan destruktifnya sangat besar.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved