Tribunners / Citizen Journalism
Lima Dampak Kucuran Dana Baru 95 Miliar AS dari AS untuk Ukraina, Israel dan Taiwan
AS bersiap mengucurkan bantuan baru senilai $ 95 miliar guna membantu Ukraina, Israel dan Taiwan. Banuan dalam bentuk senjata dan logistik lain.
Editor:
Setya Krisna Sumarga
Washington juga semakin keras terhadap aplikasi TikTok, dan kemungkinan besar akan melarang penggunaannya di semua wilayah AS.
Kelima, tentu langgengnya konflik Ukraina-Rusia, Israel Palestina, Israel-Iran, dan ketegangan AS-China, berdampak makin lamanya ketidakpastian perekonomian global.
Harga minyak mengalami dinamika paling serius melihat peta kerentanan konflik di Laut Merah dan Teluk Persia, dua jalur utama perdagangan migas dunia.
Kita akan melihat dalam beberapa pekan ke depan seperti apa skala eskalasi masalahnya, meski tidak serta merta bantuan itu akan berdampak ke Ukraina, Israel, dan Taiwan.
Secara khusus, bagi Ukraina, kucuran dana baru itu akan menggairahkan Zelensky dan elite berkuasa di Kiev, mengingat krisis yang mereka hadap di lapangan.
Pasukan Ukraina menghadapi kemunduran signifikan di berbagai front utama, akibat merosotnya ketersediaan senjata dan amunisi artileri.
Belum lagi kekurangan personal tempur akibat banyaknya tentara Ukraina yang tewas, tertangkap atau menyerah ke pasukan Rusia di garis depan.
Zelensky telah meneken UU baru yang memungkinkan upaya paksa rekrutmen warga Ukraina untuk masuk dinas ketentaraan.
Cara keras itu dilakukan Kiev karena semakin sulit menemukan warganya yang secara fisik dan mental mau bertempur melawan pasukan Moskow.
Di sisi lain, Ukraina mesti menghadapi gempuran udara Rusia yang menyasar infrastruktur energi yang sangat vital di Kharkov, Kiev, maupun Odessa.
Sejak lama Zelensky meminta AS dan pendukung baratnya memasok sistem rudal pertahanan udara Patriot, guna melawan dominasi Angkatan Udara Rusia.
Kiev juga meminta pengiriman jet tempur F-16, guna memperkuat perlawanan udara Ukraina,, yang kehilangan sebagian besar jet-jet tempur peninggalan era Soviet.
Keinginan kuat Ukraina untuk melanjutkan peperangannya melawan Rusia, menunjukkan prospek perdamaian Eropa Barat dan Eropa Timur kian tidak jelas.

Presiden Prancis Emmanuel Macron pernah mewacanakan pengiriman langsung tentara Eropa ke medan tempur Ukraina.
Usul yang sejauh ini ditentang keras elite Uni Eropa dan NATO. Meski begitu, sejatinya keterlibatan militer barat di perang Ukraina sudah dinyatakan berulang oleh Moskow.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Bantuan Ukraina
Bantuan AS untuk Ukraina
Presiden Volodymyr Zelenskyy
Kongres AS
Ketua DPR AS Mike Johnson
Perang Rusia-Ukraina: Pasukan Rusia Kuasai Donetsk |
![]() |
---|
Kongres AS yang Dipimpin Kamala Harris Resmikan Kemenangan Trump, Pelantikan Bakal Sesuai Jadwal |
![]() |
---|
Uni Eropa Kembali Beri Bantuan Finansial ke Ukraina, Dana Berasal dari Aset Rusia yang Dibekukan |
![]() |
---|
2 Anggota Kongres AS Desak Biden Lakukan Penyelidikan atas Pembunuhan Aktivis AS-Turki oleh IDF |
![]() |
---|
Kasus Nord Stream, Polandia Terima Surat Perintah Penangkapan Pria Ukraina atas Nama Volodymyr Z |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.