Kamis, 18 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Lima Dampak Kucuran Dana Baru 95 Miliar AS dari AS untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

AS bersiap mengucurkan bantuan baru senilai $ 95 miliar guna membantu Ukraina, Israel dan Taiwan. Banuan dalam bentuk senjata dan logistik lain.

Kiev Independent
Pasukan Ukraina mempertahankan Kota Chasuv Yar, Ukraina selatan 

Washington juga semakin keras terhadap aplikasi TikTok, dan kemungkinan besar akan melarang penggunaannya di semua wilayah AS.

Kelima, tentu langgengnya konflik Ukraina-Rusia, Israel Palestina, Israel-Iran, dan ketegangan AS-China, berdampak makin lamanya ketidakpastian perekonomian global.

Harga minyak mengalami dinamika paling serius melihat peta kerentanan konflik di Laut Merah dan Teluk Persia, dua jalur utama perdagangan migas dunia.

Kita akan melihat dalam beberapa pekan ke depan seperti apa skala eskalasi masalahnya, meski tidak serta merta bantuan itu akan berdampak ke Ukraina, Israel, dan Taiwan.

Secara khusus, bagi Ukraina, kucuran dana baru itu akan menggairahkan Zelensky dan elite berkuasa di Kiev, mengingat krisis yang mereka hadap di lapangan.

Pasukan Ukraina menghadapi kemunduran signifikan di berbagai front utama, akibat merosotnya ketersediaan senjata dan amunisi artileri.

Belum lagi kekurangan personal tempur akibat banyaknya tentara Ukraina yang tewas, tertangkap atau menyerah ke pasukan Rusia di garis depan.

Zelensky telah meneken UU baru yang memungkinkan upaya paksa rekrutmen warga Ukraina untuk masuk dinas ketentaraan.

Cara keras itu dilakukan Kiev karena semakin sulit menemukan warganya yang secara fisik dan mental mau bertempur melawan pasukan Moskow.

Di sisi lain, Ukraina mesti menghadapi gempuran udara Rusia yang menyasar infrastruktur energi yang sangat vital di Kharkov, Kiev, maupun Odessa.

Sejak lama Zelensky meminta AS dan pendukung baratnya memasok sistem rudal pertahanan udara Patriot, guna melawan dominasi Angkatan Udara Rusia.

Kiev juga meminta pengiriman jet tempur F-16, guna memperkuat perlawanan udara Ukraina,, yang kehilangan sebagian besar jet-jet tempur peninggalan era Soviet.

Keinginan kuat Ukraina untuk melanjutkan peperangannya melawan Rusia, menunjukkan prospek perdamaian Eropa Barat dan Eropa Timur kian tidak jelas.

Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) di Moskow pada 7 Februari 2022, untuk pembicaraan dalam upaya menemukan titik temu di Ukraina dan NATO.
Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) di Moskow pada 7 Februari 2022, untuk pembicaraan dalam upaya menemukan titik temu di Ukraina dan NATO. (SPUTNIK / AFP)

Presiden Prancis  Emmanuel Macron pernah mewacanakan pengiriman langsung tentara Eropa ke medan tempur Ukraina.

Usul yang sejauh ini ditentang keras elite Uni Eropa dan NATO. Meski begitu, sejatinya keterlibatan militer barat di perang Ukraina sudah dinyatakan berulang oleh Moskow.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan