Rabu, 27 Agustus 2025

Antisipasi Aliran Sesat, Wagub Beri Kuliah Umum

Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar, Jumat (27/5/2011) menyampaikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Syech Abdurrauf (Staisar)

Editor: Alfred Dama
zoom-inlihat foto Antisipasi Aliran Sesat, Wagub Beri Kuliah Umum
Serambi Indonesia/Dede Rosadi
Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar, Kamis (27/5/11) disambut Bupati Aceh Singkil Makmursyah Putra dan sejumlah pejabat lainnya. Di Aceh Singkil Wagub, melakukan pertemuan dengan masyarakat, menyampaikan kuliah umum di Staisar dan pensyahadatan, serta hinatan masal

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Dede Rosadi

TRIBUNNEWS.COM, SINGKIL - Untuk mengantisipasi masuk dan menyebarnya aliran sesat di Aceh, terutama di lingkungan kampus. Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar, Jumat (27/5/2011) sore menyampaikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Syech Abdurrauf (Staisar) Aceh Singkil.

Kulia ini bertema mempersiapkan kalangan akademisi muda Islam untuk mengantisifasi Masuknya aliran sesat di bumi Syech Abdurrauf.

Nazar mengatakan, masuknya aliran sesat karena banyak ruang kosong dalam agama. Agama tidak dijalankan, secara kaffah, hanya sekedar nama dalam KTP atau turunan. Pada hal agama merupakan jalan, tali dan kesadaran yang dapat mewarnai seluruh kehidupan manusia. "Bila agama dipegang dan dijalankan dengan kuat, aliran sesat tak akan masuk," kata Nazar.

Menurutnya, untuk membedakan suatu ajaran agama sesat tidaknya sangat mudah. Salah satunya, bila mengakui tuhan tidak esa dan ada nabi setelah Muhammad SAW, kalau melenceng dari itu maka, sesat.

Mencegah aliran sesat tidak bisa seutuhnya dilakukan di bangku kuliah. Tetapi yang paling penting adalah, di rumah. "Pendidikan dasar tak boleh rapuh, karena bila rapuh maka, banyak mahasiswa yang menjadi sampah. Untuk menghindari banyak sampah di kampus, maka kuatkan pendidikan dasar terutama di rumah," ujar Nazar.

Dalam bagian lain kuliahnya, ia menyebutkan, orang Islam tidak bisa lepas dari ilmu, untuk itu dalam rangka memperkuat agama harus rajin menuntut ilmu, karena merupakan faktor utama pendukung. Ilmu merupakan, segala pengetahuan sistematis dapat diuji secara empiris, namun kebenarannya tidak mutlak.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan