Asupan Gula Anak Berlebihan Berakibat Obesitas
7.7 persen anak mengalami gizi lebih. Sebanyak 20 persen anak mengalami obesitas di TK dan 17.1 persen di PAUD.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Medical Research Unit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) terhadap 100 anak usia 3-6 tahun di tiga Taman Kanak-kanak (TK) dan satu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Jakarta pada Maret sampai April 2011, menemukan sebagian besar anak memiliki status gizi baik, tidak ada anak yang menderita gizi buruk.
"Tetapi justru ditemukan 7.7 persen anak mengalami gizi lebih. Sebanyak 20 persen anak mengalami obesitas di TK dan 17.1 persen di PAUD," ungkap Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K) saat talkshow Kelebihan Asupan Gula Tambahan di Jakarta, Rabu (15/6/2011). Penelitian yang dilakukan menggunakan metode studi potong lintang (cross sectional).
Angka prevalensi anak-anak usia dini yang mengalami kegemukan dan obesitas ini lebih tinggi dari hasil Riskedas 2007 sebesar 12.2 persen anak di bawah usia lima tahun dan Riskedas 2010 sebesar 14 persen. Untuk Jakarta 19.6 persen.
"Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk asupan gula harian (sukrosa, glukosa, fruktosa dan laktosa) memberikan kontribusi lebih dari 10% terhadap total kalori. Asupan gula terbanyak adalah sukrosa 49.45 (11.10 - 136.90) gram dan terbanyak berasal dari konsumsi susu," ungkapnya.
Ini artinya, kata dia, prosentasi ini sudah melebihi batas ambang yang direkomendasikan WHO. Orang tua harus mewaspadai asupan gula tambahan pada anak agar tidak berlebihan, bahkan tetap mempelajari nilai gizi makanan dan minuman yang mereka anggap sehat sekalipun.
World Health Organization (WHO) telah merekomendasikan bahwa asupan gula tambahan tidak melebihi 10 persen dari total energi yang dikonsumsi untuk menghindari kelebihan energi dalam tubuh anak .
Artinya, berdasarkan AKG Indonesia 2004, anak usia 1-3 tahun tidak disarankan mengkosumsi lebih dari 25 gr gula tambahan/hari setara 5 sendok teh dan usia 4-6 tahun tidak melebihi 38 gram gula tambahan/hari atau setara 8 sendok teh.
"Yang tidak baik dan dengan demikian harus diwaspadai oleh para orang tua adalah jika gula tambahan dikonsumsi secara berlebihan setiap harinya oleh anak, karena kelebihan energi pada tubuh dapat menyebabkan obesitas, karies gigi dan membangun kebiasaan pola makan yang kurang baik saat anak-anak beranjak dewasa." tegas Rini.