Ada Klinik Stop Merokok di RS Sahid Sahirman
Anda termasuk perokok berat dan berniat untuk berhenti merokok? Namun sayangnya Anda kesulitan bagaimana cara memulai menghentikan
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anda termasuk perokok berat dan berniat untuk berhenti merokok? Namun sayangnya Anda kesulitan bagaimana cara memulai menghentikan kebiasaan merokok yang sudah tahunan Anda lakoni.
Nah, sekarang sudah dibuka rumah sakit khusus yang dapat membantu Anda untuk menghentikan kebiasaan merokok.
Adalah Rumah Sakit Sahid Sahirman Memorial bekerjasama dengan PT. Pfizer Indonesia yang membuka Klinik Stop Merokok guna membantu para perokok menghadapi kendala-kendala selama proses berhenti merokok.
"Kehadiran Klinik Stop Merokok ini didasari oleh fakta bahwa terdapat 70 persen perokok ingin berhenti, namun hanya 5 sampai 10 persen yang dapat melakukannya tanpa bantuan," kata Direktur Rumah Sakit Sahid Sahirman Memorial (SSMH), dr. Harry A. Alamudin di Jakarta, Rabu (13/7/2011).
Menurut data Riskesdas 2010, kata Harry, tercatat bahwa secara nasional rata-rata jumlah batang rokok yang dihisap tiap hari oleh 52,3 persen perokok adalah 1 hingga 10 batang dan 20 persen perokok menghisap 11 hingga 20 batang per harinya.
Dia menjelaskan, data WHO mengidentifikasikan bahwa terdapat 4.000 zat kimia yang terkandung di dalam asap rokok dan 250 zat kimia tersebut berbahaya, serta 50 jenis lainnya dapat memicu kanker.
Efek negatif dari rokok itu, menurut Harry akan memicu penyakit paru-paru, kanker, jantung dan penyakit lainnya yang dapat merugikan perokok.
"Di tahun 2010, kami menerima sekitar 2.654 karyawan dari beberapa perusahaan yang melakukan medical chek-up, namun dari hasil anamnesa 69 persen tidak merokok dan 31 persen mempunyai kebiasaan merokok 11 hingga 20 batang per hari," kata dia.