Senin, 22 September 2025

Tidak Semua Ruam Kulit pada Anak Disebabkan Alergi Makanan

Gejala di kulit seperti eksim, ruam, atau bentol sering kali langsung dikaitkan dengan alergi makanan, padahal faktanya tidak selalu demikian.

ISTIMEWA
Ilustrasi anak mengalami ruam kulit 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Alergi makanan pada anak masih menjadi salah satu topik kesehatan yang kerap membingungkan orang tua. 

Gejala di kulit seperti eksim, ruam, atau bentol sering kali langsung dikaitkan dengan alergi makanan, padahal faktanya tidak selalu demikian.

Bidang Ilmiah Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Endah Citraresmi, SpA Subsp.E.T.I.A (K), menegaskan bahwa banyak mitos seputar alergi makanan yang perlu diluruskan.

Mitos atau Fakta: Ruam Kulit Selalu Karena Alergi Makanan?

Menurut dr. Endah, tidak semua masalah kulit disebabkan alergi makanan

Salah satu kondisi yang sering disalahartikan adalah dermatitis atopi atau eksim.

Baca juga: Gumoh, Kolik, hingga Diare pada Bayi Sering Dikira Alergi Makanan, Ini Faktanya

“Problem utama dari dermatitis atopi adalah barier kulit yang tidak terbentuk baik. Tidak ada zat protein lemak yang mengikat sel-sel ini sehingga menjadi susunan (seperti) batu bata," ungkapnya pada seminar virtual yang diselenggarakan IDAI, Rabu (17/9/2025). 

"Pada anak dermatitis atopi sel-sel kulitnya terserai berai sehingga air di dalam kulit mudah menguap. Itulah mengapa kulitnya menjadi kering,” lanjutnya. 

Akibat kulit kering tersebut, banyak faktor dari luar seperti bahan kimia, tungau debu rumah, atau keringat yang lebih mudah masuk. 

Hal ini memicu reaksi inflamasi yang menimbulkan gatal. 

Dengan kata lain, penyebab utama dermatitis atopi lebih banyak berasal dari lingkungan, bukan dari makanan.

Oleh karena itu, solusi utama bukanlah memantang makanan, melainkan menjaga kelembaban kulit dengan pelembab dan menghindari faktor pemicu lingkungan.

Bahaya Salah Kaprah: Memantang Makanan Tanpa Diagnosis

Banyak orang tua yang langsung melarang anaknya mengonsumsi telur, susu, atau kacang begitu melihat gejala kulit. Padahal, langkah ini bisa berbahaya.

“Sebetulnya ada cara untuk mencegah anak menjadi alergi, yaitu pada saat dia mulai makan, anak ini harus mendapatkan makanan ini lewat jalur usus,” terangnya.

Pemberian makanan sejak usia 4–6 bulan justru penting untuk membangun oral tolerance atau toleransi melalui saluran cerna. 

Jika anak dipantang makanan tanpa diagnosis yang jelas, risiko alergi justru bisa meningkat di kemudian hari.

Biduran, Selalu Karena Alergi Makanan?

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan