Anies Baswedan Dilematis Sikapi Pembubaran Dialog Mahasiswa
Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan menanggapi hati-hati soal pembubaran dialog perihal skandal bank Century di UKI.
Penulis:
Imanuel Nicolas Manafe
Editor:
Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan menanggapi hati-hati soal pembubaran dialog perihal skandal bank Century di Universitas Kristen Indonesia. Ia mengaku, dilematis menanggapi perkara tersebut.
"Persoalan di UKI sangat dilematis menurut saya. Karena ada dua sisi yang terganggu," ujar Anies kepada wartawan disela dialog bertajuk 'Komodo The 7 Wonders, What Next?' di Auditorium Universitas Paramadina, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2011).
Anies menjelaskan, dalam dunia perkuliahan, adanya kebebasan mimbar akademik, artinya polemik yang ada di luar dan tidak dibicarakan dalam publik dapat dibicarakan di lingkungan kampus. Apalagi jika penyelenggaranya fakultas hukum dapat membahas dari perspektif hukum
"Tapi ingat, seluruh diskusi yang dibicarakan di dalam kampus harus secara ilmiah, bukan politik," jelas Anies.
Kemudian, di sisi lain, Anies menjelaskan, setiap penyelenggaraan acara dalam kampus harus sesuai juga dengan prosedur yang telah ditetapkan. Umumnya, setiap diskusi yang dilakukan di kampus sudah terencana dalam program studi di fakultas atau universitas.
"Jika tidak sesuai prosedur dalam menyelenggarakan suatu acara apalagi diskusi, Universitas bisa kacau nanti pengelolaannya," jelas Anies.
Sebelumnya diberitakan, Diskusi yang dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional seperti, Yusril Ihza Mahendra, Bambang Soestayo, Fuad Bawazier, Misbhakun, Adhie Masardi terpaksa di bubarkan pihak rektorat UKI.
Diskusi yang bertema 'Solusi & komitmen bangsa tuntaskan kasus Skandal Century Rp. 6,7 T, Keterlibatan SBY-Boed & Penuntasannya' terpaksa dilanjutkan di kantin kampus.