Senin, 29 September 2025

Rencana Kenaikan Harga BBM

Pemerintah Tegaskan Kenaikan Harga BBM Demi APBN

Ditegaskannya, prinsip kenaikan harga BBM dilakukan tidak lain demi menyehatkan dan menyelamatkan APBN 2012.

zoom-inlihat foto Pemerintah Tegaskan Kenaikan Harga BBM Demi APBN
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Menteri Keuangan Agus Martowardojo, (kedua dari kanan), menghadiri rapat konsultasi dengan DPR RI, di Ruang Pimpinan Dewan, Senayan, Jakarta, Kamis (23/2/2012).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, banyak hal yang menjadi dasar dan alasan pemerintah menaikkan harga BBM sebesar Rp 1.500 per liter pada 1 April nanti.

Ditegaskannya, prinsip kenaikan harga BBM dilakukan tidak lain demi menyehatkan dan menyelamatkan APBN 2012.

"Seandainya harga minyak dunia terus meningkat, di mana rata-ratanya di 119-120 dolar AS per barel, defisit APBN kita sudah melampaui tiga persen. Malah sudah mencapai 3,6 persen. Padahal, UU kita tidak mengizinkan defisit di atas tiga persen," ujar Agus dalam rapat kerja di Badan Anggaran DPR, Sabtu (24/3/2012).

Bila dibandingkan harga BBM subsidi (premium) saat ini yang rata-rata Rp 4.500, dan harga keekonomian Rp 9.018 per liter, maka kesenjangan harga tersebut jauh lebih besar.

Belum lagi, paparnya, bila ditilik harga ICP yang cenderung naik. Pada Desember 2010-Februari 2012, rata-rata harga ICP 119 dolar AS per barel. Di mana, harga 119 dolar AS ini dibandingkan asumsi APBN hanya di 90 dolar per barel.

"Jadi, ini menunjukkan kondisi yang cukup mengkhawatirkan, karena terjadi deviasi yang besar dibandingkan asumsi APBN 2012," imbuh Agus

Deviasi pada Desember 2010-Februari 2012, jelasnya, sudah 29 persen. Jika disoroti dua bulan terakhir, deviasi mencapai 32 persen.

Begitu pula, tuturnya, bila dilihat dari segi lifting minyak, yang dalam asumsi APBN ditargetkan 930 ribu barel per hari. Sedangkan realisasinya di bawah 900 ribu barel.

"Jika harga BBM tidak disesuaikan, maka akan mendorong diversifikasi energi BBM ke energi lain. Dengan harga minyak dunia yang makin membesar dan subsidi yang membesar, tentu masyarakat berpenghasilan menengah ke atas akan jauh lebih menikmati manfaat dari subsidi, daripada masyarakat yang paling bawah," bebernya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan