Rencana Kenaikan Harga BBM
TNI Tidak Dilatih untuk Jaga Unjuk Rasa
Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi PDIP TB Hasanuddin menilai, melibatkan pasukan TNI dalam menangani aksi unjuk rasa adalah berbahaya.
Penulis:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi PDIP TB Hasanuddin menilai, melibatkan pasukan TNI dalam menangani aksi unjuk rasa adalah berbahaya.
"Karena, anggota TNI tidak dilatih untuk itu. TNI dilatih untuk berperang," kata Hasanuddin di Gedung DPR RI Jakarta, Senin (26/3/2012).
Bekas petinggi TNI, khawatir TNI bakal terlibat jauh jika terjadi dorong-dorongan dengan massa pengunjuk rasa.
"Kalau terjadi dorong-dorongan pengunjuk rasa, ya tugas polisi," imbuhnya.
Pelibatan TNI dalam menangani unjuk rasa, paparnya, harus sesuai pasal 7 ayat 2 UU No 3 Tahun 2004 tentang TNI. Sementara, Wakil Ketua MPR RI Lukman Hakim Syaifuddin mengatakan, boleh-boleh saja TNI ikut mengamankan demo, namun atas permintaan Polri.
"TNI sifatnya membantu saja," cetus Lukman.
Politisi PPP meminta pemerintah menjelaskan alasan TNI dilibatkan.
"Agar jangan ada dugaan tak mendasar di masyarakat, karena ini dugaannya bisa ke mana-mana," kata Lukman.
Lukman optimistis, TNI bisa menjalankan tugasnya dengan baik, dengan hanya membantu Polri. (*)