Jumat, 14 November 2025

Pesawat Sukhoi Jatuh

Minimal Dua Minggu Identifikasi Korban

Mabes Polri tak bisa langsung mengumumkan identitas korban. Proses identifikasi butuh waktu minimal dua minggu.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Minimal Dua Minggu Identifikasi Korban
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Tim SAR dari TNI dan Polri mengangkat kantong jenazah berisi korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 saat tiba di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, Sabtu (12/5/2012). Jenazah korban langsung dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk dilakukan identifikasi. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Pilot Sukhoi Masih Pakai Parasut

TRIBUNNEWS.COM,JAKARRTA-- Keluarga korban kecelakaan Sukhoi Superjet 100 mulai tak sabar menanti proses evakuasi. Hingga hari ketiga sejak pesawat itu jatuh pada Rabu (9/5), tim SAR sudah mengangkat enam belas kantong jenazah.

Namun pihak Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri tak bisa langsung mengumumkan identitas korban karena proses identifikasi membutuhkan waktu minimal dua minggu.

"Saya tidak mengerti kenapa tidak langsung diserahkan kepada keluarga," kata Erni (42), kakak ipar Kornel Sihombing, salah seorang penumpang Sukhoi, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (12/5).

Direktur Eksekutif DVI Polri, Komisaris Besar Anton Castilani, mengimbau keluarga korban untuk bersabar dalam menunggu proses identifikasi karena memakan waktu yang lama dan sangat berat. Keluarga korban tidak harus berada di rumah sakit terus-menerus karena setelah proses identifikasi selesai, akan ada pemberitahuan.

"Kami mengimbau kepada para keluarga korban untuk bersabar menunggu hasil identifikasi karena tugas ini sangat berat, tetapi tetap dilaksanakan dengan sebaik- baiknya dan secara profesional," kata Anton saat jumpa pers di Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur, kemarin.

Menurut dia, proses identifikasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang mengalami kecelakaan di Gunung Salak, Bogor, akan memakan waktu lama dan panjang, mengingat banyaknya proses yang harus dilakukan dan banyak jenazah dalam keadaan tidak utuh.

Karena itu, Anton tak bisa memastikan kapan penyerahan jenazah korban kecelakaan Sukhoi Superjet 100 kepada keluarga. Menurut dia, tim identifikasi gabungan minimal memerlukan waktu dua pekan untuk mengidentifikasi DNA jenazah saja.

"Minimal dua minggu, itu untuk identifikasi DNA saja. Kami tidak bisa memastikan kapan akan selesai," ujarnya.

Anton mengibaratkan proses identifikasi itu seperti menyusun jigsaw puzzle yang besar. Ia membandingkan dengan kecelakaan kapal di Trenggalek yang membutuhkan waktu lima bulan untuk identifikasi korban.

Kemarin tim dari DVI Polri sudah mulai melakukan proses identifikasi dari empat kantong mayat yang paling awal dibawa ke RS Polri. Proses akan dimulai dari pembagian organ tubuh, pendeskripsian dan pencatatan ciri-ciri korban.

Tim DVI akan melakukan pembandingan data antara lain melalui data sidik jari, gigi geligi, DNA, tanda-tanda fisik/medik dan properti yang dimiliki korban.

Pihak pemerintah Rusia, kata Anton, juga menjanjikan untuk mengirimkan ahli DNA untuk membantu proses identifikasi, begitu juga dengan universitas serta badan di dalam negeri seperti dari Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Lembaga Eijkman, dan tim dokter dari Banten.

Update berita: Pesawat Sukhoi Jatuh

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved