Kijang Mas Diusulkan Masuk Satwa Dilindungi
Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Subkorwil 08/HST berhasil menemukan kepala tengkorak kijang mas
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Hanani
TRIBUNNEWS.COM, BARABAI - Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Subkorwil 08/HST berhasil menemukan kepala tengkorak kijang mas, salah satu satwa langka di Kalimantan Selatan pada 28 Mei 2012 lalu.
Perwira Sejarah Sub Korwil 08/HST Mayor Sus Komaruddin kepada BPost Online Minggu (3/6/2012) menginformasikan, tengkorak kepala kijang itu ditemukan tim peneliti di area perkebunan warga Desa Haratai, Kecamatan Loksado, Hulu Sungai Selatan.
Dengan demikian, habitat kijang mas, atau kijang kuning diyakini masih ada di Kalimantan Selatan. Penemuan itu terjadi saat Tim Penjelajah dan Peneliti 2 yang dipimpin Kapten Psk Efendi Hermawan sedang melakukan penyusuran desa tersebut.
“Kijang mas diburu warga di area Gunung Haung Haung, sekitar lima jam perjalanan dari Desa Haratai dengan berjalan kaki,”jelas Komaruddin.
Warga setempat menganggap kijang mas sebagai kijang biasa, sehingga kepalanya dibuang. “Mereka tidak menyimpannya seperti halnya kijang lainya yang memiliki nilai seni tersendiri,”tambahnya.
Berdasarkan pengakuan warga setempat, kijang mas didapatkan sekitar tiga bulan lalu di Gunung Haung Haung. Kijang mas atau kijang kuning oleh warga setempat disebut kijang hilalang. Jenis ini merupakan salah satu kijang endemik Kalimantan yang sangat langka dan sulit ditemukan, karena sering diburu warga untuk dikonsumsi.
Wakil Komandan Sub Korwil 08/HST Mayor Inf Ardian Triwasana menambahkan, dengan didapatkanya tengkorak kijang mas oleh tim peneliti yang saat ini masih berada di Loksado Hulu Sungai Selatan, bisa menjadi masukan bagi semua pihak, terutama warga Kalimantan Selatan untuk meneliti lebih lanjut serta berupaya melestarikannya. “Kita juga akan usulkan agar dimasukkan dalam daftar jenis satwa yang dilindungi,” katanya.
Baca juga: