Jumat, 12 September 2025

Wasekjen PD: Siapa Mau Bayar Ruhut Rp 1 Triliun?

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat (PD), Ramdhan Pohan, tak percaya rekan separtainya, Ruhut Sitompul,

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Wasekjen PD: Siapa Mau Bayar Ruhut Rp 1 Triliun?
net
Wasekjen Demokrat, Ramadan Pohan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat (PD), Ramdhan Pohan, tak percaya rekan separtainya, Ruhut Sitompul, berani meninggalkan partai demi uang Rp 1 triliun.

Bagi Ramadhan, pernyataan yang disampaikan Ruhut sebatas bercanda. "Ah itu pernyataan Bang Ruhut. Dia itu loyalis sejati di Partai Demokrat. Memang ada yang mau bayar dia Rp 1 triliun? Kan enggak ada. Karena ada paling dia hanya main-main saja. Becanda dia," ujar Ramadhan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/6/2012).

Ramadhan pun menanyakan balik, pihak yang berani mengeluarkan uang Rp 1 triliun demi mendapatkan Ruhut.

Sebelumnya, Ruhut mengkritik cara Partai NasDem memodali calegnya dengan dana Rp 5 hingga Rp 10 triliun. Ruhut menolak jika tawaran itu datang kepadanya.

Namun, di sisi lain Ruhut bersedia pindah jika Partai NasDem berani memberikan dana transfer senilai Rp 1 triliun.

Menurut Ruhut, pernyataannya ini karena dirinya selaku politikus sudah layak disamakan seperti bintang sepakbola asal Inggris, David Beckham. Sebab, parpol-parpol yang disinggahinya, yakni Golkar dan Demokrat, selalu menang di Pemilu.

"Tulis, Ruhut bisa pindah ke semua, tidak hanya NasDem, dengan biaya transfer minimal Rp 1 triliun, karena di dalam sepkbola Ruhut itu seperti David Beckham," kata Ruhut.

Menanggapi pernyataan itu, Ketua Umum Partai NasDem, Rio Patrice Capella, justru mengkritik cara berpolitik Ruhut, yang bersedia pindah partai demi uang transfer Rp 1 triliun.

Dengan cara berpolitik seperti itu, Rio meyakinkan pihaknya tidak akan menerima Ruhut masuk ke Partai NasDem kendati diberikan secara cuma-cuma alias gratis. "Inilah mental caleg yang mesti dirubah. Kalau caranya begini, gratis pun kami tidak terima...!" kata Rio, Senin (11/6/2012).

Menurut Rio, cara berpolitik seperti itu tidak etis mengingat saat ini Ruhut masih bernaung di bawah partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono, Partai Demokrat, namun sudah berani pindah partai demi uang. "Loh, cara berpikirnya Rp 1 trilun itu, silakan dinilai saja," imbuhnya.

Baca Juga:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan