Selasa, 26 Agustus 2025

Rumah Staf Akbid Dibobol Maling, Uang Rp 100 Juta Raib

Sebuah rumah mewah milik Iis Neni Hasanah (33), di Kampung Pedes, Kelurahan Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul

Editor: Anwar Sadat Guna

Laporan Wartawan Tribun Jabar

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Sebuah rumah mewah milik Iis Neni Hasanah (33), di Kampung Pedes, Kelurahan Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, dibobol maling, Kamis (21/6/2012) petang.

Uang tunai berkisar Rp 100 juta dan sebuah laptop milik korban raib dibawa kabur maling. Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun, peristiwa pencurian pertama kali diketahui pembantu korban, Rokayah (37).

Saat itu, Rokayah yang baru pulang mengambil obat di apotek mendapati pintu depan rumahnya sudah terbuka.

Rokayah mengaku, dia langsung masuk untuk mengecek ke dalam rumah karena sebelumnya ia memastikan telah mengunci seluruh pintu dan jendela rumah tersebut.

Ia makin kaget ketika melihat pintu kamar tidur majikannya sudah terbuka. Padahal sebelumnya, kamar itu dikunci rapat oleh sang majikan.

"Saya kaget, begitu melihat ke dalam kamar, ternyata sudah berantakan. Pakaian juga berserakan di lantai," ujar Rokayah dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (21/6/2012) malam.

Begitu mengetahui isi kamar sudah berantakan, ia mengaku langsung kembali keluar rumah dan berteriak minta tolong kepada warga sekitar.

Tak berselang lama, warga pun berbondong-bondong datang ke rumah Iis.
"Setelah itu saya sempat telepon ibu (Iis) dan memberitahukan jika ada yang masuk ke rumah. Setelah itu saya enggak tahu lagi, saya langsung lemas. Tahu-tahu sudah digotong sama warga," kata Rokayah.

Dikatakan Rokayah, sejak pagi ia berada di dalam rumah karena majikannya, Iis tengah menghadiri acara perpisahan anaknya di Bandung.

Namun menjelang sore hari, kata dia, Iis menyuruhnya pergi ke apotek untuk menebus obat di kawasan Jalan Patriot. "Mungkin saya keluar hanya sekitar setengah jam, cuma ngambil obat saja, setelah itu pulang lagi. Kalau tidak disuruh, mungkin saya juga tetap berada di rumah," katanya.

Akibat kejadian pencurian tersebut, janda satu anak ini mengaku kehilangan uang sebesar Rp 100 juta dan sebuah laptop yang disimpan di
dalam kamar pribadinya.

Kemungkinan besar, menurut Iis, pencuri masuk ke dalam kamar dengan cara membongkar kunci pintu kamarnya dengan menggunakan besi. Menurut dia, uang yang digondol maling itu merupakan uang yayasan. "Itu uang registrasi mahasiswa. Kalau barang-barang yang lain tidak ada yang hilang," jelas Iis yang menjadi staf keuangan Akademi Kebidanan Garut ini sambil terlihat lemas.

Hingga Kamis malam, polisi masih memeriksa dan meminta keterangan dari para saksi dan korban.

BACA JUGA:

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan