Jumat, 22 Agustus 2025

Calon Presiden 2014

Sultan Tolak Dampingi Ical

Yang pasti, Sultan mengaku tak mempermasalahkan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Hotel Aston, Bogor.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Sultan Tolak Dampingi Ical
TRIBUNNEWS/BIAN HARNANSA
Sri Sultan Hamengku Buwono X

TRIBUNNEWS.COM,YOGYAKARTA-- Raja Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X keberatan dipasangkan sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) sebagai presiden 2014.

Di sela-sela peringatan HUT ke 66 Bhayangkara di Polda DIY, Minggu (1/7/2012), Sultan mengungkapkan keenggannya diduetkan bersama Ical. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini mengatakan tak bisa melarang, niat orang yang memasangkan dirinya sebagai Cawapres.

"Meskipun, saya tidak bisa melarang orang yang mengajukan nama saya," katanya. Sri Sultan juga enggan memaparkan alasan penolakan untuk berduet dengan Ical.

Yang pasti, Sultan mengaku tak mempermasalahkan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Hotel Aston, Bogor.

Rapimnas itu akhirnya menetapkan Ical sebagai calon tunggal untuk calon presiden (Capres) Golkar dalam Pemilu 2014. Sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman mencoba mengajukan nama Sultan sebagai Cawapres untuk mendampingi Ical.

Nama Sultan sempat menguat dalam Rapimnas, Sabtu (30/6/2012) lalu. Para kader Beringin menggelindingkan nama Raja Yogyakarta itu sebagai pendamping Ical. Apalagi, keyakinan pendamping dari Suku Jawa kian mengkristal, sehingga Sultan diyakini sebagai tokoh paling tepat.

"Wapres memang diserahkan ke ketua umum, tapi di Rapimnas mengemuka dari etnis suku terbesar, yaitu Bapak Sultan Hamengku Buwono X," tutur Wakil Sekjen Partai Golkar, Leo Nababan.

Selain alasan etnis, beberapa kader menilai Sultan sebagai sosok negarawan yang cocok memimpin negara. Gubernur DIY itu juga berasal dari partai yang sama dengan Ical. "Beliau dari Golkar dan Pak Ical dari Golkar. Apabila di-endorse dengan anggota DPR, maka bisa maju bangsa ini," ujarnya.

Menurut Leo, partainya berharap bisa memenangi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014. Tak tanggung-tanggung, apabila Golkar menang, target pendapatan per kapita masyarakat Indonesia dinjanjikan mencapai 25 ribu dolar AS per kapita pada 2045.

"Ini target kami. Blue print rencana kerja kami yang dipersembahkan untuk bangsa ini," katanya. "Ini adalah rembulan yang sedang membulat dan membulatkan untuk mendukung Pak Ical," ujar Leo sambil tersenyum.

Akhir Rapimnas akhirnya memutuskan Ical menentukan Cawapresnya sendiri. Menurut Juru Bicara Partai Golkar, Nurul Arifin, partai memberi kesempatan Ical memilih wakilnya hingga tahun depan.

Selain Sultan, Golkar membidik Mahfud MD (Ketua Mahkamah Konstitusi), Putra Presiden SBY Edi Baskoro Yudhoyono (Ibas), Pramono Edhie Wibowo dan Soekarwo (Gubernur Jawa Timur). Tak ada nama Jusuf Kalla (JK), mantan Ketua Umum Partai Golkar disebut-sebut.

Mantan Wapres JK sendiri tak hadir di ajang Rapimnas, sehingga memantik tengara adanya konflik intertal partai kuning ini. Usai Rapimnas, Minggu (1/7) kemarin, 33 Ketua DPD I Golkar membacakan deklarasi Ical sebagaai Capres 2014 di Sentul International Convention Center, Bogor.

Menurut Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Irianto Syaifuddin, Ical menyatakan kesiapannya maju dalam Pemilu 2014.

"Oleh karena itu, kami minta restu kepada masyarakat," kata Irianto. Ical mengungkapkan, alasan deklarasi dini sebagai Capres karena ia perlu waktu yang matang untuk memenangkan Pemilu.

Halaman
12
Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan