Tokoh Masyarakat Sesalkan Hasutan LSM soal Lapindo
Tokoh masyarakat Sidoarjo menyesalkan adanya kegiatan LSM di kawasan Kalidawir yang hanya memberi informasi menyesatkan pada warga,
Penulis:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh masyarakat Sidoarjo menyesalkan adanya kegiatan LSM di kawasan Kalidawir yang hanya memberi informasi menyesatkan pada warga, mengenai rencana pengeboran kembali Lapindo.
"Hanya sebagian kecil warga Kalidawir yang menolak rencana pengeboran kembali Lapindo di Desa Kalidawir dan Desa Kedung Banteng, Kecamatan Tanggulangin,Sidoarjo, Jatim," ujar Iftahudin, tokoh masyarakat Sidoarjo, Jatim.
Menurut Iftahudin, hanya sekitar 15 orang dari warga RT 7 yang menolak rencana pengeboran dan mereka didukung oleh LSM-LSM dari luar itu. Jumlah mereka yang tidak setuju kecil sekali prosentasenya dibanding jumlah seluruh warga di RT 7, apalagi dibandingkan seluruh desa yang berjumlah sekitar 900 KK.
“Tetapi yang ter-blow-up media massa seolah seluruh warga menolak. Sedangkan di Desa Kedung Banteng malah lebih kondusif, hampir semua mendukung dan tidak ada gejolak,” ujar Iftahudin, Jumat (6/7/2012).
Menurutnya, persetujuan atau ketidaksetujuan warga adalah bergantung dari tingkat pemahaman mereka terhadap kegiatan itu. Selama ini yang tidak setuju hanya mendapat pasokan informasi dari mereka tanpa mau membuka terhadap informasi lain yang berimbang.
“Pengeboran di Kalidawir dan Kedung Banteng hanya berkisar pada kedalaman 1.200 feet dan sudah melalui penelitian dari pihak yang berwenang, jauh lebih kecil resikonya dibanding pengeboran dalam di pusat semburan lumpur yang mencapai 10 ribu sampai 15 ribu feet,” papar Iftahudin.
Menurutnya, perbedaan dalam alam demokrasi itu wajar, dan seharusnya diselesaikan dengan dialog.
"Tetapi mereka tidak pernah mau bertemu dan membicarakan masalah ini, bisanya hanya mengobok-obok warga. Perbedaan tanpa dialog hanya memunculkan pertikaian di tingkat akar rumput," katanya.
Sementara itu Kepala Desa Kalidawir, M Anas mengatakan, belakangan ini banyak LSM dari luar yang beraktivitas di wilayahnya.
“Mereka tidak pernah berkordinasi dengan kami, entah mengapa sehingga saya tidak tahu persis kegiatannya,” katanya saat dihubungi.
Soal pengeboran, M Anas mengungkapkan, hingga saat ini belum ada rencana pemboran baru oleh Lapindo, melainkan hanya akan berupa pengecekan sumur tua yang telah ada.
“Sampai sekarang belum ada pemboran baru. Kalau ada pemboran baru pasti akan ada surat tembusan dari Pemkab Sidoarjo atau Lapindo, yang ada hanya Well Test. Ini yang ditolak sebagian warga dari RT7 /RW 2. Jumlah warga di sana 67 KK sedang kan dari seluruh RT berjumlah sekitar 900 KK,” ujarnya.
Baca Juga: