Risiko Rendah, Banyak Orang Rela Terlibat Korupsi
Nace Permana mengatakan, dengan rendahnya risiko namun tinggi pemasukan membuat orang rela untuk melakukan tindak pidana korupsi.
Penulis:
Imanuel Nicolas Manafe
Editor:
Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akademisi dari program Pascasarjana Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana, Nace Permana mengatakan, dengan rendahnya risiko namun tinggi pemasukan membuat orang rela untuk melakukan tindak pidana korupsi.
"Korupsi bukan hanya sebagai kejahatan luar biasa, tetapi telah dianggap sebagai kegiatan yang low risk dan high revenue, sehingga banyak orang yang rela terlibat dan menikmatinya," ujar Nace di Universitas Mercubuana, Jakarta Barat, Sabtu (7/7/2012).
Nace mengatakan, vonis terhadap pelaku tindak pidana korupsi yang terbilang rendah ini malah membuat para terpidana korupsi tidak jera, bahkan menjamur dimana-mana. Mereka pun juga dimanja dengan mendapatkan fasilitas yang berbeda dibanding tahanan lain di penjara.
"Pelaku koruptor itu dimanja. Maka tidak berikan efek jera. Kami dapat bocoran itu sewanya seperti apartemen. Dapat fasilitas luar biasa," kata Nace.
Nace yang juga sebagai Ketua Pelaksana Seminar bertajuk 'Komunikasi dan Permasalahan Korupsi di Indonesia' ini menilai, praktek korupsi ini selain diminati para pejabat yang mengemban kekuasaan, juga telah membudaya.
"Karena resiko melakukan tindak pidana korupsi sangat kecil, maka banyak yang rela melakukan sehingga hal ini sudah membudaya," kata Nace.
baca juga: