Taliban Tembak Mati Wanita karena Urusan Cinta
Sebagai warga kelas dua di Afganistan, wanita kerap kali diperlakukan semena-mena oleh kaum pria
TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Sebagai warga kelas dua di Afganistan, wanita kerap kali diperlakukan semena-mena oleh kaum pria.
Hanya karena cintanya diperebutkan oleh dua orang komandan milisi Taliban, seorang wanita di Afganistan ditembak di muka umum, dan ditonton ratusan orang.
Eksekusi mati wanita malang itu direkam dalam sebuah video, yang beredar luas melalui dunia maya baru-baru ini.
Dalam rekaman terlihat, wanita itu mengenakan baju terusan, dan kerudung menutupi bagian kepalanya.
Ia jongkok di atas sebuah undakan batu, di bawah todongan senjata laras panjang yang digenggam oleh seorang milisi Taliban.
Pria yang menggenggam senjata laras panjang, berdiri beberapa meter di belakangnya, yang dengan dingin segera melepaskan timah panas ke arah targetnya, seraya berteriak, Tuhan Maha Besar!
Sontak wanita itu terkapar, setelah sebuah letusan membahana dan memecah keheningan, di tengah ratusan tatap mata yang menyaksikan persidangan jalanan.
Selama beberapa detik, wanita itu terlihat tidak bergerak, dan tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Meski begitu, sang algojo tidak berhenti melepaskan tembakan kedua, ketiga, hingga sembilan butir peluru bersarang di tubuh sang wanita.
Rekaman video mengerikan, menurut Gubernur Provinsi Parwan Abdul Basir Salangi, terjadi di Desa Qimchok, di Utara Ibu Kota Afganistan, Kabul.
Menurutnya, pihak berwenang sudah menggelar penyelidikan penembakan wanita tersebut. Di mana diduga ia dihabisi, untuk menyelamatkan muka Taliban.
"Untuk menyelamatkan muka Taliban mereka menuduhnya telah melakukan perzinahan," ujarnya, seperti dikutip dari CNN, Senin (9/7/2012).
"Mereka memalsukan putusan pengadilan untuk memutuskan nasib wanita itu, dan dalam waktu satu jam mereka mengeksekusinya," lanjut Abdul.
Kedua komandan Taliban yang memperebutkan wanita itu, menurut Abdul, juga dieksekusi mati oleh seorang komandan Taliban lainnya.
"Kami akan menyelidiki dan mencari orang-orang yang terlibat dalam tindakan brutal tersebut," katanya. (*)
BACA JUGA