Tak Ada Kerjaan Agus Nekat Edarkan Upal
Nunung Nuroinah (44) terhenyak ketika suaminya datang dan mengabari ada pengedar uang palsu
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Nunung Nuroinah (44) terhenyak ketika suaminya datang dan mengabari ada pengedar uang palsu tertangkap dan digebuki warga. Pemilik warung di Kampung Kukulu, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan ini segera menuju laci tempat dia menyimpan uang.
"Saya ingat sore hari ada yang membeli rokok kretek dengan uang Rp 100 ribu," kata Nunung saat melapor ke polisi, Selasa (10/7/2012).
Menurut Nunung, setelah mendengar cerita suaminya ia segera melihat dan menelisik uang Rp 100 ribu. "Ternyata uang itu palsu setelah dibandingkan dengan yang asli," katanya.
Kapolres Sumedang AKBP Eka Satria Bhakti melalui Kasatreskrim Polres Sumedang AKP Suparma, mengatakan dua pelaku pengedar uang palsu berhasil diamankan polisi dari amukan masa di Haurlawang, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan.
"Selain penangkap dua pelaku yang bertugas sebagai pengedar, kami juga menangkap pemasok uang palsu tersebut," kata Suparma di Mapolres Sumedang, Selasa siang kemarin.
Seorang pengedar uang palsu tersebut, Agus Jafar (34), tertangkap warga saat membeli rokok dengan menggunakan uang palsu di Haurlawang, Desa Sukajaya, Minggu (8/7/2012) sore. Pria asal asal Kampung Jambu Air, Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung itu sempat menjadi bulan-bulanan warga sebelum akhirnya diamankan polisi. Dari tangan Agus, polisi menyita enam lembar uang palsu pecahan Rp 100 ribu.
Agus mengaku mendapat uang dari temannya yang juga penduduk Haurlawang, Apep Saefudin. Polisi kemudian menciduk Apep yang sedang ada di rumahnya.
"Saya membeli uang palsu Rp 800 ribu dengan uang Rp 400 ribu dari Aef, warga Cicengek, Desa Nanggerang, Kecamatan Pamulihan," katanya.
Kepada polisi Agus mengaku mengaku nekat membeli uang palsu karena tak punya pekerjaan. "Saya tak punya pekerjaan dan ketika ada yang memberi tahu tentang uang palsu langsung mendatangi dan membeli dari Aef," ujar Agus.
Agus juga mengaku baru membelanjakan uang palsu miliknya sebesar Rp 200 ribu. "Saat dibelikan rokok oleh teman saya malah ketahuan dan ditangkap polisi," ujarnya.
Sementara itu Aef mengaku mendapat uang palsu dari Solo. "Sebelumnya punya Rp 2 juta dan uang palsu itu disebutkan akan menjadi asli yang jumlahnya berlipat ganda setelah dua hari. Kenyataannya tetap saja palsu," kata Aef yang mengaku berprofesi juga sebagai paranormal ini.