Jumat, 29 Agustus 2025

Kasus Hambalang

BPK Pastikan Ada Indikasi Korupsi di Proyek Hambalang

Menurut Bahrullah, indikasi korupsi itu merupakan opini sementara BPK dari audit investigatif atas proyek triliunan rupiah tersebut.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto BPK Pastikan Ada Indikasi Korupsi di Proyek Hambalang
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Ketua Partai Demokrat, Anas Urbaningrum (berbatik cokelat), dimintai keterangan seputar kasus dugaan suap proyek Hambalang, Rabu, (4/7/2012) lalu. Anas terkait dengan kasus tersebut, setelah disebut-sebut dalam persidangan oleh terdakwa lainnya, yang juga mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memastikan indikasi korupsi dalam proyek Pusat Olahraga dan Sekolah Atlet Bukit Hambalang Bogor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Demikian disampaikan anggota BPK, Bahrullah Akbar, usai diskusi bertajuk 'Membangun Sinergitas Pengawasan Keuangan Negara' di Utan Kayu, Jakarta, Sabtu (13/7/2012).

Menurut Bahrullah, indikasi korupsi itu merupakan opini sementara BPK dari audit investigatif atas proyek triliunan rupiah tersebut.

"Wah (indikasi korupsi) pasti. Nanti KPK yang bicara, BPK tidak ada pada tempatnya berbicara dalam porsi mengambil tindakan hukum," kata Bahrullah.

Bahrullah menolak merinci indikasi korupsi yang dimaksud terjadi di tahap pembebasan tanah, pembangunan gedung-gedung, atau pengadaan barang dan jasa terkait proyek Hambalang itu.

"(Temuan BPK) ya banyak, tapi kami tidak bisa umumkan. Saya hanya ditugaskan (audit investigasi) di PT Wika dan PT Adhi Karya. Kementerian Pemuda dan Olahraga dan BPN (Badan Pertanahan Nasional) juga masuk," jelasnya.

Meski begitu, Bahrullah meyakinkan bahwa BPK akan bekerja maksimal mencegah korupsi yang sengaja dirancang (by design) oleh pihak-pihak terkait. Sebab, jika korupsi itu telah dirancang sejak awal, maka makin menyulitkan tugas audit dari BPK.

Sebagaimana diberitakan, saat ini KPK tengah menyelidiki dugaan korupsi kasus ini, kasus yang disebut mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) Muhammad Nazaruddin melibatkan sejumlah petinggi Partai Demokrat, seperti Anas Urbaningrum dan Andi Malarangeng.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan